Jakarta (ANTARA News) - Kelereng, permainan tradisional Indonesia, menginspirasi pengembang lokal the WALi studio dalam membuat game "Tales of Marble".

Salah satu pemenang kompetisi Mobile Games Developer War 5 kategori Puzzle & Trivia itu menjelaskan dalam siaran pers, Kamis, bahwa "Tales of Marble" dibuat sesuai kebutuhan game casual sederhana dengan fitur lengkap serta level beragam sehingga menarik untuk dimainkan berulang kali.

"Tales of Marble" mengisahkan Jake, sebuah Kelereng yang heroik, yang menyelamatkan teman-temannya yang terjebak di dalam "pot". Dia harus menggelinding mendorong teman-temannya agar dapat keluar dari "pot" tersebut. Jack juga mempunyai jurus spesial yang dapat mempermudah usahanya dalam misi penyelamatan tersebut diantaranya invisible (menembus rintangan), force energy (mendorong semua rintangan), bom (menggetarkan area hingga semua rintangan berantakan) dan shadow (memerintahkan bayangan untuk menjalankan tugas).

"Kami mengembangkan game tradisional tersebut menjadi sesuatu yang lebih modern dan dapat bersaing dengan game yang banyak beredar saat ini," kata the WALi studio yang juga membuat produk Kelereng Indonesia, Congklak Machine, dan aplikasi MyQuran.

Tales of Marble mempunyai mekanisme sederhana. Seperti Angry Bird, tekan, tarik dan lepaskan untuk "menembakkan" kelereng utama ke sasaran. Tujuannya adalah mengeluarkan kelereng yang ada dalam "pot" dan kelereng putih tidak boleh berhenti di dalam atau menyentuh "pot" tersebut. Pemain dapat menggunakan powerup seperti invisible untuk menembus halangan yang ada, bom untuk meledakkan area, force energy agar kelereng dapat mendorong halangan yang berat sekalipun, dan shadow untuk memerintahkan bayangannya yang melakukan tugas.

Game Tales of Marble ini dirilis untuk Windows Phone, Android, segera menyusul akan rilis pada platform Nokia X dan iOS.(*)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014