Amerika Serikat (AS) ingin membuka peluang bisnis di Sumsel, tentunya akan dibantu penuh karena sejumlah perusahaan asal AS sudah lama berbuat untuk daerah ini seperti Conoco Philips dan lainnya,"
Palembang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Selatah Alex Noerdin menyatakan provinsinya siap membantu Amerika Serikat dalam memasarkan berbagai produk barang dan jasa, sebagai bentuk balas jasa atas penanaman modal pada sektor perminyakan sejak puluhan tahun lalu.

"Amerika Serikat (AS) ingin membuka peluang bisnis di Sumsel, tentunya akan dibantu penuh karena sejumlah perusahaan asal AS sudah lama berbuat untuk daerah ini seperti Conoco Philips dan lainnya," kata Alex seusai menghadiri acara promosi investasi Amerika Serikat "Doing Business with The USA" dengan para pemangku kepentingan Sumsel di Palembang, Kamis.

Ia mengemukakan, Sumsel berbangga menjadi bidikan AS untuk memasarkan beragam produk barang dan jasa mengingat negara tersebut cukup selektif dalam memilih kolega, dan memiliki peraturan yang tegas mengenai hukum perdagangan luar negeri.

"Sumsel dinilai AS sebagai daerah yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, selain itu potensi kekayaan alam yang dimiliki seperti karet, sawit, dan batu bara menjadi daya tarik tersendiri untuk menanamkan modal. Ini yang melatari," katanya.

Sementara itu, Atase Bidang Perdagangan Amerika Serikat di Indonesia Jesse M Lapier mengatakan Sumsel menjadi kawasan potensial untuk perdagangan karena sedang mengalami perkembangan.

Hal itu pun telah disadari kalangan pebisnis AS dengan membuka sejumlah waralaba restoran di Kota Palembang, seperti Starbucks, McDonalds, dan Dunkin Donuts.

"Asal tahu saja, gerai Dunkin Donuts terbesar di Asia Tenggara itu justru adanya di Palembang," ujarnya.

Ia menambahkan, tak sebatas sektor perdagangan, pihaknya juga akan menggarap sektor pendidikan mengingat saat ini terdapat 7.000 orang Indonesia menuntut ilmu di berbagai universitas di AS.

Negara adidaya ini sendiri memiliki target menaikkan jumlah mahasiswa asal Indonesia menjadi 11.000 orang atau menyamai capaian tahun 2011 pada tahun-tahun mendatang.

"Amerika Serikat memiliki sebuah yayasan Sampoerna Foundation yang membuka sekolah internasional di Palembang. Pada tahun 2012 terdapat 17 orang siswanya melanjutkan pendidikan di sejumlah perguruan tinggi ternama di AS," katanya.

Atase perdagangan AS mengunjungi sejumlah kota di Indonesia yakni Medan, Palembang, Jakarta, Makassar, Yogyakarta, dan Surabaya, untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa yang dimiliki.

Selain itu, promosi juga dimaksudkan untuk menjembatani hubungan perdagangan antara Indonesia dan AS.

Sementara ini, menurut Jesse, pangsa pasar produk AS di Indonesia masuk dalam tiga besar yakni setelah Singapura dan Jepang. Namun, berdasarkan data terakhir dari institusi ternama di AS menyatakan justru berada pada peringkat pertama dengan total investasi mencapai nilai 60 miliar dolar AS.(*)

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014