Doha (ANTARA News) - Dua belas orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan sekira 30 lainnya luka-luka ketika sebuah tabung gas meledak di sebuah restoran Turki di ibukota Qatar, Doha, pada hari Kamis, demikian dilaporkan oleh pihak berwenang setempat.

Seorang sumber lembaga keamanan mengatakan kepada Reuters ledakan di restoran Istanbul itu merupakan kecelakaan.

Adapun sumber pihak keamanan lainnya di lokasi mengatakan dua anak-anak Asia ikut menjadi korban insiden tersebut.

Kepala keamanan publik Qatar, Mayor Jenderal Saad bin Jassim al-Khalifi, mengatakan warga berkebangsaan Arab, Asia dan seorang warga Qatar tewas dan beberapa di antaranya mengalami luka-luka.

Menurut hasil penyelidikan awal, tabus gas itu meledak, mengobarkan api dan menyebabkan bagian gedung runtuh, katanya dalam jumpa pers.

Namun, penyelidikan masih terus dilanjutkan untuk menemukan penyebab meledaknya tabung gas.

Kejadian itu merupakan insiden paling mematikan di Qatar sejak bulan Mei 2012, yaitu ketika setidaknya 19 warga negara asing, termasuk 13 anak-anak, tewas dalam kebakaran di sebuah pusat perbelanjaan mewah.

Seorang anggota keluarga berkuasa di Qatar menjadi salah satu dari lima orang yang dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan pada tahun lalu karena kelalaian mereka hingga menyebabkan terjadinya kebakaran.

Kebakaran itu sendiri disebabkan adanya kerusakan kabel di Mal Villagio di Doha, yang kemudian dengan cepat menyebar ke tempat penitipan anak, demikian dikatakan pengadilan. 


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014