Lyon (ANTARA News) - Sebanyak 17 klub Eropa berada dalam pengawasan ketika UEFA dan bersiap untuk menghadapi peraturan "financial fair play" pada musim depan, kata badan sepak bola Eropa itu pada Jumat, sambil menambahi bahwa para pelanggar akan diumumkan pada April.

Sekretaris Jenderal Giani Infantino mengatakan 76 klub Eropa dari awalnya 237 klub yang diperiksa telah diminta untuk memberikan informasi tambahan mengenai keuangan mereka menjelang diberlakukan penuhnya peraturan-peraturan baru pada musim depan.

Pada April, Dewan Pengendali Keuangan Klub (CFCB), yang bertanggung jawab terhadap implementasi peraturan-peraturan baru, akan mengumumkan kasus-kasus yang terjadi dan akan menyerahkannya kepada panel disiplin untuk dijatuhi sanksi.

Menurut Reuters, keputusan-keputusan akhir, yang bisa berdampak diskors dari kompetisi Eropa akibat kasus-kasus paling serius, akan diumumkan pada Juni.

Peraturan-peraturan Financial Fair Play UEFA memaksa klub-klub untuk hidup dengan keuangan yang wajar dan mencegah para pemilik yang kaya raya menghabiskan uang mereka untuk membeli kesuksesan.

Pada prinsipnya, klub-klub tidak dapat menghabiskan lebih dari setengah pendapatan mereka meski mereka diizinkan mendapat suntikan dana sebesar 45 juta euro selama tiga tahun. Namun pengeluaran untuk fasilitas-fasilitas latihan dan pengembangan pemain muda tidak dibatasi.

"UEFA mengambil alih pimpinan untuk melindungi sepak bola Eropa dari kerakusan, dari pengeluaran sembrono, dan kegilaan keuangan," kata Infantino kepada para pewarta.

"Financial Fair Play pada dasarnya bertujuan membantu klub-klub untuk hidup dengan pemasukan mereka sendiri melalui cara yang sesuai," tambahnya.

"UEFA tidak berniat mendepak atau mengisolasi klub-klub, Financial Fair Play adalah untuk membantu klub-klub namun di sisi lain UEFA tidak takut untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi permainan," katanya.

UEFA mengatakan 237 klub yang lolos untuk mengikuti kompetisi Eropa musim ini telah dinilai. Dari jumlah itu, 103 klub dinyatakan bebas sebab pemasukan atau pendapatan mereka di bawah jumlah minimal yakni lima juta euro per tahun.

(H-RF)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014