Kampala (ANTARA News) - Uganda, Jumat, menuding Bank Dunia melakukan pemerasan dengan   menangguhkan pinjaman 90 juta dolar AS setelah negara Afrika itu memberlakukan undang-undang anti-homoseksual.

"Bank Dunia adalah lembaga multilateral yang seharusnya tidak memeras anggotanya meskipun dalam skala kecil," kata Juru Bicara pemerintah Ofwono Opondo melalui Twitter seperti dikutip AFP.

Bank Dunia pada Kamis mengumumkan bahwa mereka menangguhkan pinjaman untuk meningkatkan sistem layanan kesehatan Uganda.

Opondo juga menulis dalam Twitter bahwa Bank Dunia mengambil keputusan itu untuk membuat rakyat Uganda melawan pemerintah.

Opondo mengatakan negara Barat berusaha menanamkan nilai-nilai mereka ke Afrika.

"Bagaimana bisa Barat melarang poligami tetapi membolehkan homoseksual," katanya.

Juru bicara Bank Dunai mengatakan mereka menangguhkan pinjaman untuk mengkaji lebih lanjut guna memastikan bahwa sasaran pembangunan tidak terpengaruh oleh undang-undang baru tersebut.

Awal pekan ini Presiden Uganda Yoweri Museveni menandatangani salah satu undang-undang anti-homoseksual yang paling keras di dunia.

Presiden Uganda itu sudah 28 tahun menduduki jabatannya, suatu rekor di negara Afrika Timur.


(M007/C003) 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014