Diperlukan pemadaman udara dengan kapasitas yang besar."
Jakarta (ANTARA News) - Sekelompok orang tak dikenal melakukan pembakaran di kawasan konservasi alam dunia, seperti di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis dan Taman Nasional (TN) Tesso Nello di Provinsi Riau kata Kepala Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

"Akibatnya, sekitar enam hektar lahan dan hutan hangus terbakar. Terpantau pondok-pondok yang dibangun oleh pembakar. Beberapa koordinat lokasi kebakaran juga terdapat di perkebunan," jelasnya melalui pesan di BlackBerry (BBM) di Jakarta, Sabtu.

Dikemukakannya, akibat aksi tak bertanggung jawab itu, kawasan di cagar biosfer sangat rusak parah. Asap tebal menyebar hingga ke Kota Pekanbaru, Bengkalis, Siak, dan Meranti.

Bahkan, ia menilai, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Bengkalis 375 dan di Duri Field 500. "Artinya sudah pada tingkat berbahaya," catat Sutopo.

Kementerian Kehutanan melaporkan, jumlah titik api dari satelit NOAA18 milik Amerikas Serikat (AS) bahwa di Riau ada 70 titik pada Sabtu ini, antara lain di Rokan Hilir (6), Rokan Hulu (1), Dumai (18), Bengkalis (15), Meranti (2), Siak (3), Pelalawan (20), Indragiri Hulu (1), Indragiri Hilir (3), dan Kuansing (1).

"Saat ini 1.500 personil dari TNI, Polri, BKSDA, Manggala Agni, BPBD, SKPD dan Masyarakat Peduli Api dikerahkan untuk melakukan pemadaman di Cagar Biosfer, TN Tesso Nello dan lokasi kebakaran. Luasnya wilayah yang terbakar, akses yang sulit dan terbatasnya air menyebabkan pemadaman sulit dilakukan," kata Sutopo.

Hingga saat ini, satuan tugas (satgas) darat berhasil memadamkan api dari 92 titik menjadi 46 titik. Manggala Agni yang beroperasi di Desa Lubuk Kembang Bungo, Rengat dan Siak berhasil memadamkan api seluas 76 hektare.

"Diperlukan pemadaman udara dengan kapasitas yang besar," katanya.

Oleh karena itu, Kepala BNPB Syamsul Maarif telah meminta agar mempercepat water bombing dan modifikasi cuaca (TMC).

Saat ini helikopter jenis Sikorsky buatan Rusia masih di Malaysia, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI membantu izin terbangnya.

"Diharapkan Senin (3/3) sudah bisa dioperasikan di Riau. TMC persiapan dan mobilisasi alat. Senin (3/3) pesawat Casa 212 sudah berada di Riau untuk TMC. Kemenhub telah membantu administrasi perizinan udara," jelasnya.

Selain itu, ia mengemukakan, "Saat ini sudah dilakukan penyidikan terhadap 31 kasus, dan tersangkanya sebanyak 26 orang." (*)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014