Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan baja PT Krakatau Steel Tbk berencana mengoptimalkan pendapatan dari anak-anak usaha dalam upaya memberdayakan bisnis bukan baja.

"Strategi kami, pendapatan dari baja tetap kami tingkatkan, tetapi pendapatan bukan baja (nonsteel) akan lebih ditingkatkan lagi," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Irvan Kamal Hakim di Jakarta, Minggu.

Strategi demikian, kata Irvan, ditempuh sebagai langkah antisipasi untuk mengoptimalkan pendapatan apabila sewaktu-waktu pasar baja di luar negeri tidak bagus.

Irvan menyebutkan terdapat empat sektor usaha yang akan diberdayakan untuk meningkatkan pendapatan bukan baja, yakni energi, infrastruktur, pengelolaan limbah (waste management), dan utility (perusahaan pengelolaan air bersih).

Bahkan, meningkatkan layanan pengelolaan air bersih, PT Krakatau Steel akan mendukung anak usaha Krakatau Tirta Industri untuk melakukan investasi dalam upaya meningkatkan kapasitas pengelolaan air yang saat ini sudah 2.000 liter per detik.

Caranya dengan tetap memanfaatkan dari sumber alam Cidanau, disiapkan teknologi memanfaatkan air limbah industri baja, serta pengolahan air laut (reverse osmosis).

Strategi mengoptimalkan pendapatan bukan baja merupakan program jangka panjang yang kajian bisnisnya akan dipersiapkan dalam kurun waktu 1-2 bulan mendatang, kata Irvan.

"Untuk permodalannya kami akan dorong anak-anak usaha tersebut masuk ke pasar modal," kata Irvan.

Pemodalan juga dapat diperoleh dari internal anak usaha seperti PT Krakatau Bandar Samudera anak usaha di bidang jasa kepelabuhan yang mengantongi "captive order" dari pabrik baja Krakatau Posco.

Dengan beroperasinya dermaga 3, 5, dan 6 yang ditujukan untuk melayani Krakatau Posco, kata dia, KBS akan mendapatkan sumber pendapatan tetap belum lagi ditambah dari pendapatan pihak lain yang selama ini memanfaatkan pelabuhan curah Cigading.

KBS berencana untuk menambah pelayanan melalui jasa pergudangan terintegrasi dan produk-produk pelabuhan lainnya, jelas Irvan.

Terkait dengan penambahan fasilitas di Cigading, laba PT KBS akan didorong mencapai Rp300 miliar sampai Rp500 miliar dalam kurun waktu 3--5 tahun ke depan, mening 2--3 kali lipat dibanding capaian tahun 2013 dan sebelumnya rata-rata Rp120 miliar sampai Rp130 miliar.

Yang juga telah memberi kontribusi kepada induk usaha ada PT Krakatau Daya Listrik yang belum lama ini membangun pembangkit baru berkapasitas 150 MW, jelas Irvan.

Irvan menyatakan keyakinannya bahwa anak usaha tersebut akan memberikan kontribusi positif terhadap KS apabila pertumbuhan ekonomi stabil pada posisi 6,3--6,5 persen seperti pernah dicapai tahun lalu.

Menurut dia, dengan ekonomi stabil, investor akan banyak berminat, seperti penjualan pipa anak usaha PT KHI akan meningkat karena banyak perusahaan minyak, gas, dan properti yang berkembang.

Namun, pada tahun 2014, Irvan melihat banyak tantangan yang akan dihadapi di antaranya harga yang terkait dengan baja saat ini tidak bagus, seperti batu bara, mineral, bahkan baja harganya jatuh.

Akan tetapi, langkah untuk mengoptimalkan pendapatan bukan baja akan terus ditingkatkan, kajian bisnis diharapkan selesai dalam kurun waktu 1--2 bulan ke depan.

Sementara itu, Direktur Utama PT KBS Tbk. Dony Sugihmukti mengatakan bahwa investasi untuk pembangunan dermaga 3, 5, dan 6 sebesar Rp700 miliar--Rp800 miliar untuk melayani Krakatau Posco.

KBS, kata Dony telah menandatangani perjanjian dengan layanan tersebut akan memperoleh pendapatan sebesar 2,8 juta dolar AS per bulan untuk jangka waktu empat bulan kedepan.

Pewarta: Ganet
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014