Orangtua antusias setelah melihat program kampanye kami ini. Mereka kemudian ingat, bahwa dulu mereka bermain seperti itu
Jakarta (ANTARA News) - Tentu sebagai orangtua, anda tidak ingin memiliki putra putri yang mengalami kecanduan game online?

Ajakan sehari bermain bersama anak merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh fakultas psikologi dari sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta untuk menyuarakan hak bermain anak yang dihelat pada  2 Maret 2014.

Kecanduan game online dapat mengganggu perkembangan kejiwaan anak di masa depan, karena mereka lebih individualistis kurang menyukai kegiatan bersama anak seusianya.

Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Psikologi Pendampingan Anak (UKMFP PENA) bersama Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Katolik Atmajaya menggelar serangkaian acara Sehari Bermain Bersama Anak (Semarak), di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada Minggu pagi.

Ratusan anak dari berbagai jenjang usia, berkumpul dan bermain bersama di salah satu pelataran depan Bundaran HI. Mereka bermain ketrampilan memasukkan bola pingpong ke dalam gelas plastik, membawa umbul-umbul dan aneka balon, bernyanyi  bersama seraya bergandengan tangan.

"Anak-anak sekarang lebih suka bermain game. Itu menyebabkan mereka indvidualistis, kurang terampil berinteraksi dengan sesamanya di masyarakat. Sehari bermain bersama merupakan salah satu solusi yang kami tawarkan," kata ketua acara program Semarak Unika Atmajaya, Sarlito Priyadi ketika ditemui di lokasi kampanye Semarak.

Dengan menggelar acara sehari bermain bersama anak, orangtua diingatkan akan pentingnya manfaat mengajak dan mendorong anak-anaknya bermain di alam bebas. Berbagai permainan yang pernah orangtua alami dan jalani ketika mereka masih seusia anak-anak, antara lain petak umpet, bola kasti, main kelereng, main gasing.

Dengan menggelar kampanye Semarak, orangtua diajak untuk ingat kembali masa-masa kecil mereka kemudian "menularkannya" kepada anak-anaknya.

"Orangtua antusias setelah melihat program kampanye kami ini. Mereka kemudian ingat, bahwa dulu mereka bermain seperti itu," kata Sarlito.

Selain menggelar kampanye Sehari Bermain Bersama Anak di bundaran HI, UKMFP PENA mengadakan acara di Jurank Doank, Ciputat bersama pegiat anak-anak Dik Doank pada Minggu (23/2). Acara-acara yang digelar antara lain bermain di alam bebas dengan prasarana outbound.

Dalam kampanye Semarak itu, warga masyarakat yang melintas di Bundaran HI juga diminta membubuhkan tandatangannya sebagai bentuk dukungan akan pentingnya hak bermain bagi anak dalam masyarakat Indonesia.

"Kegiatan ini akan terus bergulir, skalanya akan kami perbesar," kata Sarlito menegaskan.

Ketika ditanya soal hambatan menyelenggarakan acara itu, ia menjawab, "Kami masih harus lebih giat menembus barikade birokrasi."

Lebih lanjut, ia menyatakan, rencana penyelenggaraan acara Semarak itu telah diajukan kepada kementrian pendidikan nasional sudah sekitar dua bulan lalu, sayangnya belum mendapat respons positif dari birokrasi pemerintah.

"Respons positif justru kami dapatkan dari kementrian perhubungan ketika memberi ijin lokasi kampanye di bundaran HI ini," katanya juga.

UKMFP PENA juga melakukan pendampingan rutin seminggu sekali di Rumah Singgah Antonius Padua, Senen dan Rumah Singgah Home of Prolife, Matraman, Jakarta.

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014