Washington (ANTARA News) - Sebuah tim Dana Moneter Internasional (IMF) akan tiba di Ukraina hari Selasa untuk membicarakan syarat-syarat bagi dikeluarkannya bantuan darurat.

Tim itu dikirimkan setelah negara-negara utama G8 mengkritik Rusia atas tindakannya mengerahkan pasukan ke Krimea, lapor AFP.

"Misi pencari fakta" IMF yang akan berlangsung selama 10 hari itu akan membahas reformasi yang diperlukan guna memungkinkan IMF --International Monetary Fund-- menawarkan bantuan keuangan bagi Kiev, demikian diumumkan lembaga pinjaman dunia itu, Senin.

Misi dijalankan di tengah banyaknya upaya untuk mengumpulkan kesepakatan bantuan bagi pemerintahan baru Ukraina, bahkan di saat para pemimpin Amerika Serikat dan Eropa menyatakan kemarahan terhadap pengerahkan pasukan oleh Moskow ke semenanjung Krimea milik Ukraina.

Perdana Menteri Ukraina yang baru, Arseniy Yatsenyuk, pekan lalu mengatakan ia mewarisi uang tunai pemerintah yang berjumlah kurang dari 500.000 dolar AS (Rp5,79 miliar) serta cadangan mata uang asing senilai 15 miliar dolar (Rp173,8 triliun).

Pemerintah Ukraina mengatakan pihaknya memerlukan "setidaknya 15 miliar dolar" di luar skema bantuan untuk menopang dirinya sendiri serta menerapkan reformasi tahun ini.

Namun, Presiden Direktur IMF Christine Lagarde pada Jumat pekan lalu meminta agar pihak terkait tetap tenang, dengan mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk merasa panik tentang keuangan Ukraina.

Sebelumnya pada Senin, Lagarde mengatakan kepada stasiun televisi CNBC bahwa ia ingin mengurusi masalah-masalah yang dihadapi Kiev "benar-benar dari sudut pandang ekonomi dan keuangan, bukan dari sudut pandang geopolitik, yang hal itu merupakan masalah lain."

Tim beranggotakan ahli-ahli dari Eropa juga telah berada di Kiev pada hari Senin untuk menilai situasi, demikian menurut juru bicara Komisi Eropa.

Presiden Komisi Eropa Jose Barroso mengatakan, Senin, negara-negara Eropa sedang menjalin kerjasama dengan IMF dalam upaya menyediakan paket bantuan.

"Ada beberapa kesulitan di negara itu (Ukraina) yang harus kami tangani melalui langkah-langkah darurat dalam bidang ekonomi," ujarnya.

Komisi Eropa juga tetap ingin menawarkan Ukraina dalam hal penggabungan politik dengan Uni Eropa, termasuk integrasi ekonomi dan perjanjian perdagangan bebas, katanya.

Namun, menurut seorang sumber dari Eropa, "IMF yang tetap akan menilai keperluan dana" Ukraina.

Tidak ada anggota Uni Eropa yang akan bertindak memberikan dukungan dana bagi Kiev tanpa ada penilaian dari IMF, kata sumber tersebut.  


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014