Jakarta (ANTARA News) - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dirintis oleh tokoh militer Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional dalam sebuah forum pertemuan di Jakarta 13-14 November 2006 silam.

Forum tersebut melahirkan sejumlah kesepakatan penting antara lain dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional, dan nasional, serta kinerja pemerintahan.

RI selama ini, mengisyaratkan bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil mewujudkan apa yang diamanatkan UUD 1945.

Dengan memperhatikan kinerja pemerintahan kala itu, forum memiliki pandangan bahwa kemungkinan perubahan signifikan menyangkut perbaikan nasib bangsa sulit diharapkan dalam masa tiga tahun yang akan datang.

Oleh sebab itu forum memandang perjuangan untuk mewujudkan terjadinya sirkulasi kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk memenuhi ambisi perorangan atau kelompok, namun merupakan perjuangan bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa.

Perjuangan itu membutuhkan keberanian untuk menyusun strategi jangka panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara guna mengembalikan kemandirian dan kebanggaan sebagai bangsa.

Untuk itu diperlukan kepemimpimpinan yang jujur, bijak, dan berani yang dapat menggalang persatuan, kebersamaan, dan keikhlasan, sebagaimana para pendahulu menyatakan "berhimpun bersama sebagai bangsa untuk mencapai kemerdekaan".

Dengan mengembangkan semangat perjuangan, “Semua untuk satu, satu untuk semua”, akhirnya diputuskan untuk mewadahi perjuangan forum dalam sebuah partai politik.

Berbagai kesepakatan itu kemudian ditindaklanjuti dalam wadah partai politik bernama Partai Hanura.

Deklarasi pun segera diselenggarakan tanggal 21 Desember 2006 di Jakarta, dengan komposisi dewan pendiri di antaranya Jend. TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara,

Dr. Fuad Bawazier, Dr. Tuti Alawiyah AS., Jend. TNI (Purn) Fachrul Razi, Laks TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Prof. Dr. Achmad Sutarmadi, Prof. Dr. Max Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Jend. TNI (Purn) Subagyo HS., Jend. Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, LetJen. TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar Badjeber, Uga Usman Wiranto, Letjen. TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza Syarief, Nicolaus Daryanto, Anwar Fuadi, Dr. Teguh Samudra dan lain-lain.

Menyongsong Pemilu 2014, Hanura nampaknya enggan dipandang sebagai partai gurem. Partai itu menjalin kerja sama dengan pengusaha media Hary Tanoesoedibyo yang sebelumnya berkecimpung dalam Partai Nasional Demokrat.

Perintis partai Wiranto bersama Hary Tanoe diusung menjadi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Partai Hanura dalam Pemilu 2014.

Ketua : H. Wiranto
Sekjen : Dossy Iskandar Prasetyo
Bendahara : Bambang Sudjagad

Alamat Kantor DPP : Jalan Imam Bonjol No. 4, Menteng, Jakarta Pusat, 100330
Telp : 021- 3100169
Fax : 021- 3100174
website: www.hanura.com

Perolehan suara Pemilu 2009: 3.922.870 (3,77 persen dari total suara)

(*)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014