Sultan mengatakan walaupun telah mengenyam pendidikan Barat, tapi dia tetap orang Jawa."
Jakarta (ANTARA News) - Kepemimpinan Wakil Presiden RI periode 1973-1978 Sultan Hamengku Buwono (HB) IX patut menjadi teladan bagi para pemimpin dan calon pemimpin bangsa, kata tokoh pers dan Ketua Ikatan Relawan Seluruh Indonesia (IRSI), Parni Hadi.

"Saya berharap calon pemimpin baik itu caleg, cagub, cabup, capres, cawapres hendaknya berkaca diri melihat sosok beliau. Seorang Raja Jawa yang mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat," ujar Parni, yang juga penulis buku "Hamengku Buwono IX Inspiring Prophetic Leader" di Jakarta, Rabu.

Menurut mantan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Kantor Berita ANTARA itu, Indonesia saat ini memerlukan sosok pemimpin yang negarawan, berjiwa relawan, mengabdi tanpa pamrih, tidak transaksional dan amanah.

Pemimpin dengan kriteria seperti itu, menurut  mantan Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) tersebut, bukan hanya memiliki kecerdasan intelektual saja, tapi juga orang yang bertakwa pada Tuhan.

Kriteria-kriteria tersebut, dinilai salah seorang pendiri Dompet Dhuafa itu, terdapat dalam sosok kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono IX, yang lahir pada 12 April 1912 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 2 Oktober 1988.

"Bukan untuk mengkultuskan beliau, tapi agar menjadi role model," kata mantan Pemimpin Umum/Pemim[pin Redaksi Republika itu.

Dalam buku tersebut, Parni mencatat jiwa kerelawanan dan kedermawanan Sultan HB IX yang sangat terasa ketika menjelang dan pada awal kemerdekaan RI.

Sultan HB X mengikhlaskan kekuasaan kerajaannya untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membiayai berbagai aktivitas pergerakan untuk menuju dan mempertahankan kemerdekaan.

Jiwa merakyat dan sikap nasionalisme Sultan juga terlihat ketika dinobatkan sebagai Sri Sultan HB IX.

"Dalam pidatonya, Sultan mengatakan walaupun telah mengenyam pendidikan Barat, tapi dia tetap orang Jawa," ucapnya.

Bahkan, Sultan HB X menekankan bahwa tahta yang dimiliki disembahkan untuk rakyat.

Parni menambahkan, sumber karut marut Indonesia selama ini disebabkan belum hadirnya pemimpin yang mampu mencegah dan memberantas berbagai penyalahgunaan kewenangan yang berujung pada korupsi di segala lapisan kekuasaan.

Menurut dia, Sultan HB IX juga dikenal bersih dalam soal keuangan selama menjabat sebagai menteri dan Wakil Presiden RI.

Oleh karena itu, Parni Hadi menambahkan, buku yang mencatat Sultan HB X sebagai sosok inspiratif dengan kepemimpinan kenabian tersebut diharapkan bermanfaat bagi generasi penerus, agar memiliki semangat kerelawanan yang tinggi dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. (*)

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014