Kalau cuma dibantu Rp15 miliar, jelas sangat berat buat Jatim selaku tuan rumah. Kemungkinan besar nanti cabang olahraga yang dipertandingkan dikurangi saja, sesuai anggaran yang tersedia,"
Surabaya (ANTARA News) - Tuan rumah Jawa Timur mengharapkan dukungan dana maksimal dari pemerintah pusat untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Remaja I tahun 2014 di provinsi setempat yang dijadwalkan pada Desember mendatang.

Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid yang ditemui wartawan di Surabaya, Rabu mengungkapkan pihaknya mendengar kabar jika anggaran yang dialokasikan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk PON Remaja 2014 hanya sekitar Rp15 miliar.

Jumlah itu tergolong sangat minim, karena total anggaran penyelenggaraan pesta olahraga untuk atlet usia maksimal 16 tahun yang baru digelar pertama kali tersebut, diperkirakan mencapai Rp100 miliar hingga Rp110 miliar.

"Kalau cuma dibantu Rp15 miliar, jelas sangat berat buat Jatim selaku tuan rumah. Kemungkinan besar nanti cabang olahraga yang dipertandingkan dikurangi saja, sesuai anggaran yang tersedia," katanya.

PON Remaja 2014 dijadwalkan mempertandingan 15 cabang olahraga, yakni cabor renang, sepak bola, atletik, panahan, pencak silat, tenis meja, tenis lapangan, bola basket, bola voli indoor, senam, karate, anggar, loncat indah, menembak, dan judo.

Cabang olahraga tersebut mengacu pada Asian Youth Games dan Olympic Youth Games, kecuali pencak silat yang merupakan cabang olahraga tradisional asli Indonesia.

Merujuk hasil pertemuan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman dengan Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya beberapa waktu lalu, anggaran pelaksanaan PON Remaja ditanggung bersama pemerintah pusat dan Provinsi Jatim dengan persentase "fifty-fifty".

"Kita masih terus berupaya mendorong Kemenpora agar dana untuk penyelenggaraan PON Remaja bisa ditambah," tambah Abror.

Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengatakan dana penyelenggaraan PON Remaja sebenarnya sudah sangat hemat dibanding perhitungan awal yang mencapai sekitar Rp300 miliar.

"Perhitungan awalnya memang sekitar Rp300 miliar, tetapi setelah dilakukan perhitungan ulang dengan lebih rinci, ketemu angka Rp100 miliar hingga Rp110 miliar untuk seluruh penyelenggaraan, seperti akomodasi, transportasi dan pelaksanaan pertandingan," ujarnya.

(D010/M026)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014