Balikpapan (ANTARA News) - Kutai Kartanegara dikenal sebagai kabupaten terkaya di Indonesia dengan APBD Rp7,6 triliun, namun masih menjadi daerah dengan rakyat miskin dan pemerima beras untuk keluarga miskin (Raskin) terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur.

"Rumah tangga sasaran penerima manfaat atau RTS-PM dari raskin yang disalurkan Bulog memang masih banyak di Kutai Kertanegara," kata Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Timur Abdul Nadjid di Balikpapan, Rabu.

Predikat ini sudah berlangsung selama 3 tahun terakhir. Ada 30.000 RTS-PM raskin itu di Kutai Kartanegara. Jumlah RTS-PM seluruh Kalimantan Timur sebanyak 147.781 RTS-PM.

Setelah Kutai Kertanegara, disusul Samarinda berada di urutan kedua dengan 16 ribu RST-PM, Penajam Paser Utara memiliki 15 ribu RST-PM dan Kabupaten Paser sebanyak 15 ribu RST-PM.

Selain dua kota utama Kalimantan Timur, yaitu Balikpapan dan Samarinda, penduduk terbanyak Kaltim memang berada pada 19 kecamatan di Kutai Kartanegara. Mereka tersebar tidak merata dari hulu Sungai Mahakam hingga pesisir di pantai Selat Makassar.

Sejumlah besar sawah subur di Kecamatan Loa Kulu, misalnya, kini sudah berubah menjadi tambang batubara.

Kabupaten dan kota yang mengonsumsi beras miskin pembagian Bulog kurang dari 1.000 ton adalah Bontang, Tarakan, kabupaten Bulungan, dan Tana Tidung.

"Itu termasuk rendah, Bontang itu hanya 760 ton, Tarakan 990 ton, Bulungan sekitar 550 ton, dan Tana Tidung 130 ton," papar Abdul Nadjid.

"Sebagian warga tinggal di tempat-tempat yang relatif terpencil, baik di pedalaman maupun di pesisir," kata Merah Johansyah, Dinamisator Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Tambang (Jatam) dalam sebuah kesempatan.

Dai mengatakan, penyebab kemiskinan di Kutai Kertanegara itu antara lain karena konversi lahan pertanian menjadi lokasi tambang, terutama batubara.  (NVA/M025)

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014