Secara pribadi, saya tak bisa menjadi bagian dari jejaring yang didanai oleh pemerintah Rusia yang menjadi corong untuk aksi-aksi Putin"
Washington (ANTARA News) - Seorang pembawa acara televisi asal Amerika Serikat untuk jaringan televisi "Russia Today" yang didanai Moskow mundur dari pekerjaannya sebagai protes atas penggelaran pasukan dukungan Rusia di Ukraina.

Liz Wahl, sang presenter itu, mengatakan tak bisa bekerja untuk jaringan televisi tersebut yang dinilainya telah menjadi corong Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kakek nenek saya datang ke sini (Amerika) sebagai pengungsi sewaktu revolusi Hungaria yang ironisnya demi menyelamatkan diri dari pasukan Uni Soviet," kata dia seperti dikutip AFP.

"Secara pribadi, saya tak bisa menjadi bagian dari jejaring yang didanai oleh pemerintah Rusia yang menjadi corong untuk aksi-aksi Putin.  Saya bangga menjadi warga Amerika dan yakin pada penyebaran kebenaran, untuk itu setelah siaran ini saya mengundurkan diri."

Pengunduran diri Wahl terjadi setelah presentar "Russia Today" lainnya, Abby Martin, mengkritik aksi unit militer pro-Rusia dalam acara yang diasuh Liz Wahl. Martin mempertanyakan profesionalisme Wahl.

Namun Margarita Simonyan, pemimpin redaksi "Russia Today" membela kebijakan keredaksian medianya dengan mengatakan para wartawannya telah menjadi terdakwa dalam perang media melawan Barat.

"Belum pernah ada tuduhan seperti itu kepada jurnalis-jurnalis kami dan seluruh saluran televisi ini hingga hari ini," tulis jurnalis berusia 33 tahun dalam blog LiveJournal-nya.  "Abby dan Liz itu lain, mereka bukan orang Rusia."

"Tanah air mereka kini dibandingkan dengan tanah air saya dengan Nazi Jerman.  Tidak, memang ada perang sungguhan, syukurnya bukan di Krimea, tapi di media," tulis Simonyan seperti dikutip AFP.

"Menjadi kambing hitam itu sulit," kata dia. "Mengapa saya terus bekerja di saluran ini yang sendirian melawan ribuan, puluhan ribu media Barat yang mengabarkan sisi berbeda dari peristiwa?" tanya Simonyan.  "Karena ini adalah tanah air saya dan tak ada cara lain bagi saya."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014