Kalau Januari 2013, ekspor ke China senilai 80,738 juta dolar AS, di bulan sama 2014 sudah mencapai 101,592 juta dolar AS,"
Medan (ANTARA News) - Ekspor Sumatera Utara ke China pada Januari 2014 naik 25,83 persen, sehingga mampu membuat surplus perdagangan semakin besar.

"Kalau Januari 2013, ekspor ke China senilai 80,738 juta dolar AS, di bulan sama 2014 sudah mencapai 101,592 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Jumat.

Kenaikan nilai ekspor itu menggembirakan apalagi sebaliknya impor turun 8,71 persen menjadi 62,214 juta dolar AS dari Januari tahun 2013 yang senilai 68,150 juta dolar AS.

Dengan terjadinya kenaikan nilai ekspor dan sebaliknya impor menurun, maka surplus neraca perdagangan Sumut semakin besar.

Kalau Januari tahun lalu, surplus masih sebesar 12,588 juta dolar AS, maka tahun ini mencapai 39,378 juta dolar AS.

Wien mengakui, di awal tahun, neraca perdagangan Sumut ke beberapa negara mengalami defisit seperti dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Australia dan Argentina.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun menyebutkan, perdagangan Sumut ke China sangat terbantu oleh ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

"Ekspor CPO Indonesia khususnya Sumut terbesar ke China dan India. Jadi kontribusi kedua komoditas itu dalam penerimaan devisa Sumut sangat besar," katanya. (*)

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014