Tokyo (ANTARA News) - Legenda Juventus Edgar Davids memperingatkan bintang Sydney FC Alessandro Del Piero untuk tidak terburu-buru masuk dunia kepelatihan ketika ia akhirnya gantung sepatu.

Muncul spekulasi pada bulan lalu bahwa Del Piero (39) dapat mengambil alih peran pemain merangkap pelatih di Sydney untuk musim depan, di mana sejumlah laporan mengindikasikan bahwa pria Italia itu telah mendeklarasikan keinginannya untuk mengambil alih pekerjaan tersebut jika pelatih saat ini Frank Farina dipecat.

Namun Davids paham benar betapa sulitnya transisi dari lapangan ke bangku pemain cadangan setelah ia berhenti dari posisinya sebagai pelatih klub Conference Inggris Barnet pada Januari, dan pria Belanda itu meminta mantan rekan setimnya untuk menggunakan waktu dengan baik sambil mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam karirnya.

"Saya mengenal dia dengan sangat baik, namun Alessandro Del Piero mengetahui dirinya sendiri lebih baik dari orang lain," kata Davids pada Jumat di Tokyo, di mana ia bertindak sebagai duta Juventus bersama dengan presiden klub Andrea Agnelli.

"Hanya ia yang dapat menjawab pertanyaan apakah ia akan berhenti atau apakah ia akan terus bermain. Itu keputusannya sendiri. Namun ia dapat menjadi aset hebat bagi tim, di posisi manajemen atau apapun."

"Namun Anda juga memerlukan sejumlah pengalaman, sebab Anda tidak dapat berhenti pada suatu hari dan kemudian menjadi pelatih pada hari berikutnya. Ia cerdas dan sangat pintar, maka ia tahu kapan waktu yang tepat dan hanya ia yang dapat menjawab pertanyaan apakah dirinya ingin menjadi pelatih di suatu tempat."

Del Piero siap bermain untuk pertandingan antara tim Bintang Liga Australia melawan Juventus ketika juara Italia itu mengunjungi Sydney pada 10 Agustus, namun Agnelli memperingatkan bahwa kalender sepak bola saat ini membuat tur-tur ke region Asia-Pasifik menjadi tugas yang sulit.

"Kami memiliki waktu yang sangat terbatas di luar kalender musim resmi jika Anda memperhitungkan kalender klub-klub dan kalender tim-tim nasional," tuturnya.

"Jika Anda berpikir mengenai tiga musim terakhir, tahun ini kami memiliki Piala Dunia, tahun lalu kami memiliki Piala Konfederasi, dan tahun sebelumnya kami memiliki Piala Eropa."

"Kami bangga dapat memberi tim-tim nasional sesuatu, seperti 12 atau 15 pemain, dan itu berarti tur-tur menjadi sangat rumit untuk dimainkan bersama. Jika kami datang dengan tim junior, itu tidak menjadi atraksi yang sama seperti tim pertama kami."

Sejumlah klub Eropa mencapai kesuksesan komersial dengan merekrut pemain-pemain dari pasar Asia, dan Agnelli mengakui bahwa Juventus tertarik melakukan hal yang sama.

"Jika Anda ingin meletakkan lampu sorot kepada tim dari negara yang berbeda, memiliki pemain yang datang dari negara itu merupakan cara termudah," ucapnya kepada AFP

"Saya pikir Jepang, khususnya pada beberapa tahun terakhir sejak 2010, telah kembali mulai mengirim talenta fantastis. Anda dapat berpikir mengenai (Keisuke) Honda dan (Shinji) Kagawa, dan saya pikir (Yuto) Nagatomo di Inter Milan yang merupakan bek kiri luar biasa, maka kami mengincar hal itu."

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014