Jakarta (ANTARA News) - Mahkota tertua di dunia yang diyakini berusia 6.000 tahun lebih untuk pertama kalinya dipamerkan di Amerika.

Peninggalan kuno yang berasal dari Zaman Tembaga antara 4000-3300 SM itu berbentuk seperti cincin tebal dengan hiasan burung Nasar.

Mahkota yang dipercaya digunakan dalam upacara pemakaman orang-orang penting tersebut ditemukan bersama ratusan benda antik lain di sebuah gua terpencil di Gurun Judaean dekat Laut Mati tahun 1961.

Pessah Bar-Adon dari Department of Antiquities Israel bersama arkeolog Israel lain menemukan lebih dari 400 benda yang disebut sebagai "Timbunan Nahal Mishar" di gua yang dikenal sebagai Gua Harta Karun.

Ada barang-barang seperti dua patung Dewa dari tanah liat -The Lady dan Ram of Gilat- juga sederet patung-patung Zaman Tembaga yang terbuat dari tembaga, batu, gading gajah dan tanah liat.

Ada pula tongkat berhias tanduk binatang, juga gelas dan mangkuk tanah liat, demikian seperti dilansir laman DailyMail pada Minggu malam (9/3).

Timbunan benda-benda bersejarah itu dipercaya sebagai harta karun dari sebuah kuil di Ein Gedi yang terletak 12 kilometer dari sana.

Tujuan penimbunan harta karun itu masih belum diketahui. Ada anggapan benda-benda tersebut ditimbun agar terlindung saat kondisi darurat meski barang tersebut dipercaya dipakai dalam upacara sehari-hari.

Sekitar 150 artefak dari koleksi tersebut dapat dilihat dalam pameran Masters of Fire: Copper Age Art from Israel di New York University hingga 8 Juni.

Daniel M. Master, Profesor Arkeologi di Wheateon College, bersama anggota tim kurator mengatakan, "Hal yang luar biasa dari periode ini adalah ledakan inovasi yang mendefinisikan teknologi dunia kuno selama ribuan tahun."

"Orang-orang bereksperimen dengan cara baru untuk menggunakan bahan baku selain tembaga, tetapi juga kulit, keramik dan tekstil. Terkadang cara itu berhasil, kadang juga tidak."

Jennifer Y. Chi, Pimpinan dan Ketua Kurator ISAW Exhibition menambahkan, "Dari perspektif masyarakat modern, sangat menakjubkan melihat masyarakat zaman dulu sudah menguasai banyak sistem sosial dan teknologi baru serta tetap memiliki kemampuan membuat benda-benda artistik."

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014