Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku kapok menggunakan istilah "di-Prijanto-kan" setelah ditegur Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto via telepon.

"Sekarang saya belajar jangan lagi menyinggung walaupun di-Prijanto-kan sebenarnya adalah istilah umum, tapi ini menyangkut orang, ya sudahlah, jangan dipinjam lagi, sensitif soalnya," kata Ahok di Balaikota, Senin.

Ahok menggunakan istilah "di-Prijanto-kan" saat membicarakan cawagub untuk dirinya jika Jokowi maju menjadi capres.

Ahok menyatakan pasrah jika Jokowi maju menjadi capres dia berharap akan mendapat jodoh wakil gubernur yang cocok dengannya.

Jika nantinya cawagub tersebut "macam-macam" maka Ahok sambil bercanda mengatakan akan mem-Prijanto-kannya.

Namun rupanya, Purnawirawan TNI AD Prijanto tersinggung dan langsung menghubungi Ahok lewat telepon.

"Saya tidak bermaksud merendahkan Beliau. Saya sudah minta maaf ke Beliau, Beliau tersinggung. Tapi sebenarnya istilah itu kan sudah ada di Kompasiana. Tapi karena Beliau keberatan saya juga tidak mau lagi pakai istilah itu," katanya.

Ahok mengatakan Prijanto meminta dirinya mencabut berita terkait penggunaan istilah tersebut.

"Saya bilang mana bisa kita ngatur wartawan, kan. Susah, karena ini soal tafsiran," kata dia.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014