Kepadatan akan berkurang karena kendaraan dari Bekasi dan Bogor yang menuju Bandara Soekarno Hatta atau Tangerang dan sebaliknya tidak perlu lagi melewati tol dalam kota, kata
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman saat mengunjungi ruas Ciledug-Ulujami, Jakarta, Senin.
"Pembangunan Jalan Tol JORR W2 Utara punya arti luar biasa untuk kota Jakarta. Sisa pembangunan tinggal 1 km. Kalau rampung mengurangi beban Tol Dalam Kota 25-35 persen atau 75.000 kendaraan," katanya.
Proyek pembangunan Jalan Tol yang memakan biaya total Rp2,2 triliun itu terdiri dari dua tahap. Tahap I dari Kebon Jeruk sampai Ciledug sepanjang 5,6 km sudah beroperasi sejak 27 Desember 2013.
Sedangkan Tahap II dari Ciledug sampai Ulujami sepanjang 2,07 km progress konstruksinya sudah mencapai 65 persen.
Apabila Jalan Tol JORR W2 Utara tersebut sudah dioperasikan secara keseluruhan, maka akan menghubungkan lima ruas tol yang sudah beroperasi, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jagorawi, Jakarta-Serpong, Jakarta-Tangerang dan Tol Sediyatmo (Bandara).
Namun Adit mengingatkan, meskipun tol tersebut diperkirakan dapat mengurangi kepadatan tol akan tetapi produksi mobil pun terus bertambah.
"Berkurangnya tidak lama karena produksi mobil 1,2 juta per tahun atau 300 kendaraan per hari. Pada 2014 diramalkan 1,4 juta per tahun. Tapi dengan pindahnya dari dalam kota paling tidak kasih ruang. Kalau sudah jadi tol ini, truk harus lewat sini dari Cikunir, tidak boleh dalam kota," jelasnya.
Direktur PT Marga Lingkar Jakarta Subakti Syukur mengatakan nantinya tol tersebut akan memberlakukan sistem terbuka atau sekali bayar dari Cikunir hingga Kebon Jeruk dengan tarif berkisar Rp8.500-Rp10.000.
"Sistemnya terbuka, sekali bayar, tarifnya nanti dihitung lagi, misal sekarang Rp8.500 nanti jadi Rp10.000. Kami survey dulu ATL-nya (Average Trip Length) karena bakal tambah pintu masuk baru," jelasnya.
PT Jasa Marga melalui PT Marga Lingkar Jakarta menargetkan JORR W2 Utara akan beroperasi secara keseluruhan pada akhir Juni 2014 atau sebelum bulan Ramadhan.
Pewarta: Monalisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
