Santiago (ANTARA News) - Cile meminta Venezuela menyelidiki penembakan fatal terhadap salah seorang warganya selama protes di kota Merida, kata Presiden Sebastian Pinera yang mengakhiri tugas, Senin.

Media Cile melaporkan, Giselle Rubilar (47) tewas Sabtu akibat luka-luka tembakan di kepala.

Sedikitnya 20 orang tewas di Venezuela sejak meletusnya gelombang demonstrasi anti-pemerintah pada 4 Februari yang mengarah pada bentrokan-bentrokan di jalan antara pemrotes dan aparat keamanan.

"Kami telah meminta pemerintah Venezuela menyelidiki keadaan itu," kata Pinera dalam perjalanan ke istana La Moneda pada hari terakhirnya menjabat sebagai presiden. Tokoh Sosialis Michelle Bachelet akan dilantik untuk menggantikannya pada Selasa.

Menteri Luar Negeri Alfredo Moreno mengatakan kepada Radio Cooperativa, konsul Cile di Caracas dikirim ke Merida untuk mengunjungi keluarga wanita itu dan mencari tahu apa yang telah terjadi.

"Tampaknya ada barikade di dekat lokasi dimana ia tinggal. Ia mendekatinya dan saat itulah ia dikabarkan terhantam peluru yang menewaskannya," kata Moreno seperti dilansir AFP.

Pers Cile melaporkan, wanita itu tinggal di Venezuela bersama keluarganya sejak 2006.

(Uu.M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014