Medan (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara mengubah pola pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang pada Sabtu (8/3) ketika terbang menuju China.

Komandan Squadron Udara 5 Letkol Pnb Bambang Sudewo di Bandara Polonia Medan, Rabu, mengatakan, pihaknya akan menggunakan pola "jaring" dalam pencarian itu dengan melawan arah garis perairan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Sedangkan pola sebelumnya adalah pola "spiral" dengan melakukan pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) searah dengan garis batas antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

"Hasil pencarian kemarin sudah kami laporkan, baik ke media mau pun resmi ke komando atas," katanya sebelum terbang dalam memimpin pencarian tersebut.

Dengan mengubah pola pencarian tersebut, TNI-AU berharap dapat melihat atau mendapatkan petunjuk mengenai keberadaan pesawat MAS yang dinaiki sejumlah warga negara Indonesia itu.

Dalam pencarian tersebut, TNI-AU menggunakan satu pesawat jenis Boeing 737 seri 200 yang telah dimodifikasi menjadi pesawat pengamatan dan pengintaian.

Adapun peralatan yang digunakan dalam pencarian tersebut berupa sensor optik elektrik berupa kamera yang peruntukkannya khusus mencari atau memantau benda tertentu yang dimaksudkan.

Meski daerah yang menjadi lokasi pencarian masih di wilayah sama, tetapi konsepnya diperluas dengan metode yang agak berbeda agar mendapatkan petunjuk tentang keberadaan pesawat MAS tersebut.

Dengan menggunakan metode yang bervariasi tersebut, TNI-AU berharap dapat menandai bagian pesawat yang biasanya berwarna orange cerah, termasuk isyarat lain yang dapat ditandai.

"Kalau memang ada, insya Allah bisa dilihat. Kalau tidak menunjukkan apa-apa, berarti itu apa adanya," kata Bambang.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014