Kalau sudah ada komunitas, maka mereka bisa saling berbagi informasi dan di sana juga ada kegiatan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan ekonominya."
Mukomuko (ANTARA News) - Calon legislatif perempuan dari Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Yesi, menyatakan siap memperjuangkan hak-hak perempuan untuk memperoleh kesetaraan dalam berbagai bidang di daerah itu.

"Saya ingin mewakili perempuan yang ada di Mukomuko ini. Apalagi sekarang baru satu orang perempuan di DPRD," kata Yesi, di Mukomuko, Rabu.

Calon legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Mukomuko satu nomor urut tiga ini berkomitmen kalau terpilih nantinya siap memperjuangkan hak-hak perempuan untuk memperoleh kesetaraan di berbagai bidang.

Hak hak perempuan itu, sebutnya, seperti memberikan perlindungan bagi anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Selain itu, kata dia, hak perempuan di daerah itu untuk memperoleh pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah seperti program jaminan persalinan (Jampersal).

Karena, menurut perempuan berusia 26 tahun ini, meskipun program tersebut telah lama berjalan di daerah itu tetapi masih banyak perempuan hamil di desa-desa yang tidak tahu program tersebut.

"Di desa kurang informasi dan memang tidak sampai ke sana. Ditambah lagi orang desa juga tidak ada inisiatif mencari ke pusat informasi," ujar tenaga pengajar di SD IT Al Fatih ini.

Termasuk, kata dia, program pelatihan keterampilan bagi perempuan dan ibu rumah tangga di desa di daerah itu.

Menurut ibu satu anak ini, masih kurangnya informasi yang diterima oleh perempuan di desa desa di daerah itu karena faktornya pengetahuan mereka yang juga masih terbatas.

Untuk mendapatkan kegiatan informasi, peningkatan pengetahuan, dan membukan jaringan informasi lebih luas, ia mengatakan, dirinya siap membangun sebuah komunitas perempuan di daerah itu.

"Kalau sudah ada komunitas, maka mereka bisa saling berbagi informasi dan di sana juga ada kegiatan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan ekonominya," ujarnya lagi. (FTO/B015)

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014