Bahwa kondisi pasar keuangan dan moneter pada saat sekarang ini, kurang lebih (BI Rate) akan dipertahankan,"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan atau BI Rate akan dipertahankan pada level 7,5 persen, karena kondisi perekonomian saat ini relatif terjaga baik.

"Bahwa kondisi pasar keuangan dan moneter pada saat sekarang ini, kurang lebih (BI Rate) akan dipertahankan," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Agus mengatakan keputusan terkait BI Rate secara lebih komprehensif akan diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur pada Kamis (13/3), dan hal itu diputuskan berdasarkan data makro terbaru mengenai perekonomian nasional.

"Tidak betul kalau saya menyampaikan akan ada peningkatan BI Rate, karena semua tergantung data dan fakta yang akan dibahas Rapat Dewan Gubernur," katanya.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan mempertahankan BI rate 7,5 persen yang masih konsisten dengan kebijakan moneter ketat, bersama suku bunga "lending facility" dan suku bunga "deposit facility" masing-masing tetap 7,5 persen dan 5,5 persen.

Rapat Dewan Gubernur menilai bauran kebijakan yang telah dilakukan BI bersama dengan Pemerintah telah mendorong stabilisasi perekonomian sesuai dengan arah yang diharapkan, yaitu terkendalinya inflasi dan defisit transaksi berjalan.

Selain itu, kebijakan itu merupakan upaya untuk mengendalikan penyesuaian ekonomi Indonesia sehingga defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat. BI terus mencermati berbagai risiko, baik dari global maupun domestik, dan memastikan langkah-langkah antisipasi agar stabilitas makroekonomi tetap terjaga.

Kebijakan mempertahankan BI rate di level 7,5 persen pada Februari 2014 adalah yang ketiga kali secara berturut-turut. Pada Desember 2013 dan Januari 2014 lalu Rapat Dewan Gubernur BI juga memutuskan mempertahankan BI rate 7,5 persen. (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014