... 20 mahasiswa ini hanya yang dijaring melalui program khusus, artinya mereka hanya bersaing dengan sesama difabel... "
Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, memberi 20 kursi kuliah kepada mahasiswa baru melalui jalur seleksi program khusus penyandang disabilitas pada tahun akademik 2014/2015.

Sekretaris Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya, Slamet Tohari, Jumat, kuota untuk mahasiswa difabel masih tetap 20 orang dan tersebar di berbagai program studi.

"Kuota 20 mahasiswa ini hanya yang dijaring melalui program khusus, artinya mereka hanya bersaing dengan sesama difabel. Sedangkan untuk jalur lain, seperti jalur mandiri dan Seleksi Mahasiswa Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SMNPTN) tetap dibuka, namun mereka harus berkompetisi dengan calon mahasiswa non-difabel," katanya.

Ia mengatakan seleksi untuk mahasiswa difabel melalui jalur umum atau selain melalui jalur Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKPD) jumlahnya tidak dibatasi, yang terpenting mereka lolos tes secara akademik.

Menurut dia, setelah para difabel tersebut diterima sebagai mahasiswa di UB, mereka akan didampingi para relawan sebagai pembimbing sebelum menghadapi masa perkuliahan.

Tahun lalu, katanya, ada sekitar 40 calon mahasiswa difabel yang mendaftar, namun yang diterima juga hanya 20 orang. Mereka tersebar di sejumlah program studi (prodi), kecuali kedokteran.

"Pada awal dibuka program ini pada 2012 cukup sulit mendapatkan calon mahasiswa, sehingga kami harus bergerilya ke sejumlah sekolah luar biasa (SLB) maupun yayasan pendidikan anak cacat (YPAC) di beberapa daerah," ujarnya.

Namun, lanjutnya, setelah masyarakat mengetahui kalau UB menerima mahasiswa difabel, banyak yang mendaftar dan mengikuti seleksi walau kuotanya sangat terbatas, hanya 20 mahasiswa.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014