Padangpariaman (ANTARA News) - Pesawat-pesawat belum ada yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman, Sumatera Barat, karena kabut asap masih menghalangi jarak pandang pilot.

Bahkan sejumlah pesawat pendaratannya dialihkan, seperti Air Asia dari Malaysia harus kembali ke Kuala Lumpur dan Sriwijaya Air Jakarta-Padang mendarat di Palembang, kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura II BIM Joko Sudarmanto di Padangpariaman, Jumat.

Ia mengatakan saat ini jarak pandang di BIM sekitar 800 meter, namun sudah ada dua maskapai yang berhasil lepas landas yaitu Lion Air tujuan Jakarta dan Express Air tujuan Bandung.

Sementara Citilink menutup operasional penerbangan mulai 13-15 Maret, kata dia.

Kemudian Garuda Indonesia berencana menyiapkan dua penerbangan menggunakan pesawat berbadan besar tipe Airbus.

Ia belum dapat memastikan kapan maskapai dapat beroperasi normal karena jarak pandang masih terbatas.

Oleh sebab itu kepada calon penumpang diharapkan memaklumi kondisi ini karena murni akibat gangguan kabut asap yang hingga saat ini belum dapat diatasi, kata dia.

Sementara salah seorang calon penumpang Citilink tujuan Jakarta, Sugiyanto (25), mengaku sudah yang kedua kalinya penerbangannya dibatalkan.

"Kemaren (Kamis, 13/3) saya sudah bersiap untuk berangkat pukul 10.00 WIB ternyata batal, hari ini kembali ke bandara dan masih belum dapat terbang sehingga harus balik ke rumah," kata dia.

Pada bagian lain, Analis Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG) Ketaping, Kabupaten Padangpariaman, Jeni Andrian, melaporkan kabut asap yang menyelimuti provinsi itu semakin tebal sehingga jarak pandang maksimal 800 meter.

Jika hujan tidak turun dalam beberapa hari kedepan di sumber titik api, kabut asap yang menyelimuti Sumbar belum akan berkurang bahkan dapat bertambah pekat, kata dia.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014