Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan pemerintah tidak bisa sendiri melaksanakan capaian Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs, tapi semua pihak harus ikut berpartisipasi dalam upaya mencapai kehidupan masyarakat lebih baik.

"Pemerintah memiliki keterbatasan dana dan jangkauan mengingat pencapaian MDGs harus mencapai ke akar rumput, sehingga capaian itu merupakan tugas bersama dan harus kita keroyok bersama-sama," kata Boediono di Istana Wapres Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Boediono saat menerima Nominator Unggulan dan Pelita Nusantara Indonesia MDGs Awards 2013, yang antara lain dihadiri Utusan Khusus Presiden untuk MDGs Nila F. Moeloek dan seratus finalis penerima penghargaan.

Menurut Boediono, MDGs merupakan komitmen negara-negara di dunia termasuk Indonesia yang berkeinginan memperbaiki sumber daya manusia di masing-masing negara.

Negara, kata Wapres, sudah diikat dengan target secara bersama-sama sehingga dari tahun ke tahun kemajuannya harus disampaikan ke negara anggota.

Mengingat pencapaian MDGs sangat penting, kata Wapres, maka tidak ada alasan bagi siapapun untuk tidak serius mencapai target tersebut.

"Target yang harus dicapai antara lain nutrisi, penanggulangan HID/AIDS, menekan kematian ibu dan anak, hingga menyediakan sanitasi yang sehat," kata Wapres.

Nila Moeloek mengatakan penghargaan tersebut sudah berlangsung sejak awal 2012 sebagai upaya meningkatkan semua pihak dapat mencapai target yang telah disepakati.

Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015.

Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014