Kita mendoakan semoga Jokowi dipermudahkan jalan untuk memimpin Indonesia dan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik,"
Jakarta (ANTARA News) - Generasi muda memiliki peran penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan agar tidak luntur demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Dwia Aries Tina.

"Generasi muda sekarang ini perlu belajar daripara pendiri bangsa ini yang pada saat itu mampu menyatukan diri menjadi sebuah bangsa," kata Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dwia Aries Tina dalam siaran pers diterima di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan pada acara temu dan dialog "Kebangsaan untuk Keutuhan NKRI" yang digelar oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Politik Indonesia (ILMISPI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin.

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Prof  Dr Syukur Abdullah, Gedung Fisip, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dia menjelaskan, lunturnya nilai-nilai kebangsaan Indonesia bisa terjadi bila tidak menyatukan diri sebagai suatu bangsa.

"Generasi muda juga harus berperan sebagai pemersatu dan membuang jauh-jauh hal-hal kecil yang dapat menyebabkan konflik komunal dan fokus melakukan hal-hal besar agar menjadi bangsa yang besar," katanya.

Sementara itu, Sejarawan Salim Said, dalam acara yang sama menyampaikan bahwa demokrasi di Indonesia sudah berjalan cukup baik.

"Namun, memang harus diakui masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki, khususnya terkait dengan Nilai-nilai kebangsaan agar tidak luntur," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, generasi muda harus berpartisipasi dalam menguatkan nilai-nilai kebangsaan sehingga jati diri bangsa Indonesia terus menjadi bangsa dengan peradaban yang tinggi.

Sementara itu, Presidium Nasional Ikatan Lembaga Ilmu Sosial dan Politik Indonesia (ILMISPI), Rheza Wahyu Anjaya mengatakan dialog kebangsaan diikuti oleh 200 Mahasiswa se Sulawesi Selatan dengan mengusung tema "Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan Untuk Keutuhan NKRI".(W004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014