Proyek "Metro Kapsul" dinilai memiliki nilai investasi yang lebih murah dengan tiang yang lebih sedikit dibandingkan dengan proyek monorel dari PT JM.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melirik rencana proyek monorel yang dinamakan "Metro Kapsul" karena mulai meragukan perhitungan bisnis pembangunan monorel oleh PT Jakarta Monorel (PT JM).

"Pesan Pak Gubernur, kalau dihitung tidak masuk akal, bakalan macet dan mangkrak lagi. Buat apa kami kasih izin kalau tidak masuk akal. Kami akan beri izin kalau sudah pasti tidak mangkrak lagi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balaikota, Senin.

Namun, tambah Ahok usai melakukan rapat bersama Gubernur Joko Widodo (Jokowi), Pemprov DKI masih memberikan kesempatan kepada PT JM selama satu minggu untuk membuktikan rencana bisnisnya.
Sementara itu, Dinas Tata Ruang DKI dan PT JM akan menghitung luas lahan yang dimiliki DKI dengan desain pembangunan stasiun monorel apakah sesuai atau tidak.


"Mereka meminta lahan 200.000 meter persegi untuk pembangunan setiap stasiun, tapi lahannya di mana? PT JM juga ingin bangun depo monorel seluas 4,5 hektare di Taman Tomang depan Mall Taman Anggrek. Padahal lahan di situ kan hanya ada 3 hektare, mau pakai tanah siapa? Pindahin tol?" kata Ahok.


Lebih lanjut, nantinya akan dilakukan perhitungan ulang terkait rencana bisnis yang diajukan oleh PT JM. Perhitungan tersebut antara lain meliputi sisi disain dan biaya pembangunan.


"Sisi hukum pembangunan stasiun monorel PT JM juga akan dilihat, bisa atau tidak," kata Ahok.


Sebagai alternatif atas rencana PT JM, Ahok menunjukkan proyek monorel lain yang dinamakan "Metro Kapsul".


Proyek "Metro Kapsul" dinilai memiliki nilai investasi yang lebih murah dengan tiang yang lebih sedikit dibandingkan dengan proyek monorel dari PT JM.


"Metro Kapsul bisa mengangkut penumpang lebih banyak. Kalau bus Transjakarta bisa mengangkut sebanyak 1.800 orang per jam, Metro Kapsul ini bisa mengangkut satu tingkat di bawah kapasitas penumpang Mass Rapid Transit (MRT) yaitu sekitar 350.000 orang per hari. Sedangkan monorel PT JM hanya bisa ngangkut 150.000-200.000 orang per hari," katanya.


Metro kapsul merupakan jenis monorel yang akan dikembangkan di Bandung, Jawa Barat.


"Pak Gubernur meminta saya untuk pelajari ini. Beliau kan ingin tiang -tiang monorel yang mangkrak ini bisa kami ambil kalau PT JM enggak sanggup bangun, tetapi keputusan pengadilan itu kan milik BUMN PT Adhi Karya,"jelas Ahok.


Ia menambahkan, bahwa PT JM tidak bisa berbuat apa-apa, mereka cuma pegang izin yang lama saja. Kami takut terulang lagi, monorel mangkrak seperti jamannya Bang Yos. (*)


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014