Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) menghentikan sementara pencarian sementara pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 di kawasan perairan laut Selat Malaka dan Samudera Hindia.

"Untuk sementara pencarian pesawat MAS MH370 kami hentikan, sambil menunggu petunjuk selanjutnya dari Basarnas Pusat dan Pemerintah Malaysia," kata Penanggung jawab operasi pencarian pesawat MAS MH370 Basarnas Wilayah Barat Sumatera, Budi Cahyadi, di Banda Aceh, Senin.

Menurutnya, kapal Basarnas KN Purworejo 101 untuk sementara siaga di Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh dan helikopter Basarnas HR1522 di Bandara Udara TNI AU Sultan Iskandar Muda.

Didampingi kapten kapal Basarnas KN Purworejo 101 Adil Triyanto dan pilot helikopter Basarnas HR1522, Kapten Laut (P) Arif Sukmono Akbar dan co pilot Lettu Laut (P) Hayat, ia mengatakan tim Basarnas dengan menggunakan tiga Kapal, satu helikopter dan 90 personel telah melakukan pencarian sejak 11 Maret hingga 17 Maret 2014 di perairan Selat Malaka dan Samudera Hindia

"Tidak ada temuan apapun selama pencarian, yang banyak kami temukan hanya rumpon milik nelayan, meskipun menunggu perintah, kami juga akan menerima informasi dari seluruh pihak terkait pesawat MAS MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014," katanya.

Selain kapal KN Purworejo 101, Basarnas juga mengerahkan Kapal Basarnas KN208 untuk membantu pencarian pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak dari Malaysia tujuan Beijing, China.

Kepala SAR Aceh Ibnu Harris Al Hussain didampingi nahkoda kapal KN208 Kapten Supriyadi menyebutkan, tim Basarnas sejak lima hari terakhir telah mengelilingi lebih dari 2.000 mil laut Selat Malaka dan Samudera Hindia untuk mencari pesawat naas tersebut.

"Pencarian sudah dilakukan di kawasan zona ekonomi ekslusif (ZEE) hingga hampir di wilayah yang berbatasan dengan Thailand dan Pulau Andaman," kata Ibnu Haris.

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 telah menyatukan sejumlah negara, yang selama ini bertikai soal klaim tapal batas di perairan Laut China Selatan, untuk bahu membahu mencari pesawat yang belum diketahui keberadaannnya itu.

Selain Malaysia dan China sejumlah negara seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, Jepang bahkan Amerika Serikat juga mengirimkan armada bantuan.

(H011/E005)

Pewarta: Heru Dwi S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014