London (ANTARA News) - Mantan pemain andalan Chelsea Didier Drogba tidak tahu bagaimana ia akan bereaksi ketika kembali ke Stamford Bridge bersama timnya Galatasaray pada Selasa, untuk pertandingan kedua putaran 16 besar Liga Champions, kata penyerang Pantai Gading itu.

Drogba memenangi tiga gelar Liga Utama Inggris, empat Piala FA, dua Piala Liga dan, yang paling dikenang, Liga Champions 2012 ketika sepakannya pada adu penalti mengunci kemenangan bagi tim London itu dari lawannya Bayern Munich di final yang dimainkan di Allianz Arena, lapor Reuters.

Ia mencetak 157 gol dari 341 penampilan untuk Chelsea antara 2004 sampai 2012, dan terpilih sebagai pemain terhebat sepanjang sejarah klub.

"Itu adalah klub di mana saya mengalami segalanya," kata Drogba kepada situs resmi UEFA (www.uefa.com). "Saya mengalami level tertinggi, pertandingan-pertandingan besar - itu membuat saya semakin dekat untuk menjadi pemain terbaik di dunia."

"Ini adalah momen yang sangat istimewa karena saya tidak akan seperti apa reaksi saya. Saya cukup khawatir tentang hal itu," ucapnya menjelang pertandingan kedua setelah pertandingan pembuka di Istanbul berakhir dengan skor imbang 1-1.

Jose Mourinho terlihat berlinang air mata setelah mendapat sambutan hangat dari publik Stamford Bridge ketika ia kembali untuk masa kerja kedua sebagai pelatih pada awal musim, namun ia percaya Drogba layak mendapat sambutan yang lebih baik dari para penggemar.

"Saya pikir saya dapat berkata bahwa saya akan menerima sambutan hangat sebab saya mengenal penggemar Chelsea dan hubungan kami benar-benar istimewa," kata Drogba.

"Akan menyenangkan untuk kembali melihat mereka. Saya tidak sabar untuk itu."

Mourinho mendatangkan Drogba ke Stamford Bridge dari Olympique Marseille dan kedua sosok ini memiliki ikatan istimewa.


Penyerang Hebat

"Ketika Chelsea berpikir untuk merekrut saya, Mourinholah yang datang untuk menemui saya," kata penyerang berusia 36 tahun itu. "Ia berkata, Jika Anda ingin menjadi penyerang hebat seperti Thierry Henry atau Ruud van Nistelrooy, Anda harus datang dan bermain untuk saya."

"Memang benar bahwa saya merupakan pemain yang bagus di Liga Prancis saat itu, namun ia membuat saya menjadi salah satu yang terbaik di Eropa. Itulah mengapa saya, bagi Jose, mampu melaju hingga ujung dunia."

Penerus Drogba sebagai pemimpin serangan Chelsea, Fernando Torres, membawa timnya unggul terlebih dahulu pada babak pertama di Istanbul.

Galatasaray banyak ditekan pada babak pertama namun mereka mampu balik mengurung pasukan Mourinho pada babak kedua, dan mendapatkan hasil imbang berkat gol penyama kedudukan yang dicetak Aurelien Chedjou.

Klub Turki ini merupakan pihak yang tidak diunggulkan namun Chelsea harus membersihkan kepala mereka dengan cepat setelah pada Sabtu ditaklukkan Aston Villa.

Sang pemuncak klasemen Liga Utama Inggris itu kalah 0-1, di mana dua gelandang asal Brazil Willian dan Ramires mendapat kartu merah dan Mourinho juga diusir dari bangku pemain cadangan pada fase akhir pertandingan.

Penyerang Samuel Etoo dan gelandang Frank Lampard absen saat tim mereka kalah di markas Villa, dan dapat kembali dimainkan saat melawan Galatasaray untuk mengisi posisi Torres dan Oscar.

Galatasaray melakukan pemanasan untuk lawatan ke Stamford Bridge dengan bermain imbang 0-0 di markas Karabukspor pada Jumat.

Pasukan Roberto Mancini menghuni peringkat kedua di Liga Turki, tertinggal lima angka dari pemuncak klasemen Fenerbahce.

Drogba percaya bahwa jika Galatasaray menampilkan permainan terbaik, mereka mampu menyingkirkan Chelsea.

"Jika kami fokus, jika kami bermain fisik dengan baik, maka kami mampu menyulitkan tim-tim hebat manapun."


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014