Kalau pada Pileg nanti PDIP meraih 20 persen suara, otomatis cawapresnya dari internal partai."
Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) AP Batubara mengatakan, jika partainya menang atau memperoleh suara di atas 20 persen pada Pemilu Legislatif, 9 April 2014, maka bakal calon wakil presiden (cawapres) berasal dari tokoh internal PDIP mendampingi Capres PDIP Joko Widodo.

"Kalau pada Pileg nanti PDIP meraih 20 persen suara, otomatis cawapresnya dari internal partai," kata AP Batubara menjawab pers di Jakarta, Selasa.

Sesepuh PDIP menambahkan, kriteria bakal cawapres dari internal PDIP, antara lain usianya sejajar atau di bawah capres Jokowi, serta cawapres tersebut harus memiliki jiwa dan pemahanan ideologi Pancasila 1 Juni 1945 dan demokrasi eknomi kerakyatan dan gotong royong.

Kendati demikian, kata anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu, jika perolehan suara PDIP kurang dari 20 persen, maka PDIP akan menggalang koalisi dengan partai lain yang memiliki ideologi partai sama.

AP Batubara menegaskan, berdasarkan prediksinya PDIP akan memperoleh suara minimal 30 persen  pada pemilu legislatif 2014 secara nasional, karena melihat antusiasisme masyarakat dalam kampanye terbuka maupun dialogis menjelang Pemilu 2014.

Sebelumnya diberitakan, PDIP mencari pendamping Jokowi sebagai calon wakil presiden bukan semata pada kriteria sipil atau militer, tetapi lebih pada soal kompetensi dan kecocokan figur.

"PDI Perjuangan lebih melihat pada kriteria kelayakan dan bukan pada dikotomi latar belakang sipil dan militer," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristianto, Selasa (18/3).

Menurut Hasto, PDI Perjuangan sampai saat ini masih mencermati kriteria yang dinilai kompeten dan dapat bekerja sama dengan Joko Widodo, tapi belum pada nama figur. Kriteria tersebut, kata dia, adalah figur yang memahami politik, ekonomi, sosial, dan budaya, serta berintegritas tinggi.

Dia menjelaskan figur yang memenuhi kriteria dan dinilai dapat bekerja sama dengan Jokowi bisa berasal dari sipil ataupun militer, sehingga PDIP tidak melakukan dikotomi sipil-militer.

"Sampai saat ini PDI Perjuangan masih membuka komunikasi dengan seluruh partai politik di Indonesia untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," katanya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014