Jakarta (ANTARA News) - Puteri Pariwisata 2013 Nabilla Shabrina berharap dan ingin agar calon anggota legislatif (caleg) perempuan mampu menyuarakan potensi ekonomi khususnya di sektor pariwisata.

"Mereka harus peka dan bisa melihat destinasi yang potensial di daerahnya, lalu diperjuangkan di parlemen dari sisi kebijakan pengembangannya," kata Nabilla Shabrina di Jakarta, Kamis.

Gadis yang lahir di Kendal, Jawa Tengah itu menyadari pentingnya keterwakilan perempuan di parlemen karena nantinya mereka akan ambil bagian dalam menentukan kebijakan.

Oleh karena itu, ia berharap caleg perempuan membekali diri dengan pengetahuan yang memadai terutama dari sisi daerah dan masyarakat yang akan diwakilinya.

"Kenali dari sisi pariwisata dan budayanya, ini adalah kunci dan daya tarik suatu daerah agar bisa dikenal di kalangan publik yang lebih luas," ucapnya.

Nabilla sendiri menyatakan belum memiliki ketertarikan khusus untuk terjun ke ranah politik.

"Belum untuk saat ini, saya perlu belajar lebih banyak untuk bisa ke sana," ujarnya.

Menurut dia, saat ini keterwakilan perempuan di parlemen sudah semakin membaik, meski masih di batas kritis 30 persen.

Sayangnya, ujarnya, walaupun dari sisi kuantitas meningkat tapi dari segi kualitas belum seluruhnya baik.

"Sekarang adalah masalah kemampuan, perempuan harus mulai meningkatkan kapasitas dan kompetensi di parlemen agar bisa secara optimal menyuarakan kaumnya," tuturnya.

Pada Pemilu 1999 keterwakilan perempuan di parlemen hanya 9 persen, kemudian meningkat menjadi sekitar 11 persen pada pemilu 2004 dan berhasil meraih 18 persen keterwakilan di parlemen pada 2009.

Capaian keterwakilan perempuan Indonesia di parlemen itu juga merupakan yang terbesar di antara negara-negara mayoritas Islam di dunia.

Pada Pemilu 2014 keterwakilan perempuan diperkirakan bisa mencapai 20 hingga 30 persen, sehingga diperlukan upaya agar mereka bisa lebih mengenalkan diri ke masyarakat.


Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014