Amsterdam (ANTARA News) - Setelah menempuh penerbangan sekitar 16 jam dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Sabtu (22/3) pukul 22.10 WIB, Wakil Presiden (Wapres) Boediono tiba di Bandara Schiphol, Amsterdam, Minggu, pukul 09.33 waktu setempat (15.33 WIB).

Kedatangan Wapres Boediono disambut oleh Dubes RI untuk Kerajaan Belanda Retno LP Marsudi serta sejumlah pejabat teras KBRI.

Lawatan Wapres ke Belanda pada 22-28 Maret 2014, antara lain untuk menghadiri dan berbicara pada KTT Keamanan Nuklir (Nuclear Security Summit).

KTT Keamanan Nuklir berlangsung di Den Haag, 24-25 Maret 2014.

Wapres beserta anggota rombongan ke Belanda menggunakan pesawat komersial Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 088 jurusan Jakarta - Amsterdam dan transit di Abu Dhabi sekitar 50 menit.

Ikut dalam rombongan Wapres antara lain Rektor UGM Pratikno, Penjabat Rektor UI Muhammad Anis, Seswapres Mohamad Oemar beserta sejumlah Deputi Seswapres, dan Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu/Kepala Protokol Negara Ahmad Rusdi, dan Anggota Tim Telstra Wapres Abdillah Toha.

Wakil Presiden akan bergabung dengan para Kepala Negara/Pemerintahan dari 53 negara, Sekretaris Jenderal PBB, dan pimpinan empat organisasi internasional membahas kelanjutan upaya peningkatan keamanan nuklir di tingkat nasional, regional dan global.

Keamanan Nuklir

Disebutkan bahwa KTT akan membahas berbagai capaian dari sejumlah inisiatif dan komitmen para pemimpin yang disepakati di KTT I pada 2010 di Washington DC, AS dan KTT II pada 2012 di Seoul, Korea Selatan.

Beberapa isu penting yang akan dibahas antara lain kerja sama internasional dalam penguatan arsitektur keamanan nuklir, upaya meningkatkan keamanan bahan nuklir dan sumber radioaktif termasuk fasilitas nuklir, partisipasi sektor industri dalam keamanan nuklir, pemberlakuan Convention on the Physical Protection of Nuclear Material (CPPNM) dan amendemennya, serta mendorong ratifikasi International Convention for the Suppression of Acts of Nuclear Terrorism (ICSANT).

Pada KTT kali ini, Wakil Presiden Boediono dijadwalkan menyampaikan beberapa capaian dan dukungan Indonesia kepada upaya-upaya di bidang keamanan nuklir, seperti melanjutkan pemasangan Radiological Portal Monitors (RPM) di pelabuhan-pelabuhan laut Indonesia, pengesahan ICSANT dan upaya Indonesia menyusun model legislasi nasional tentang keamanan nuklir yang disebut "National Legislation Implementation Kit on Nuclear Security (NLIK)".

Inisiatif Indonesia dalam bentuk model legislasi tersebut telah didukung oleh 28 negara peserta NSS dan dalam "The Hague Communique" terdapat pengakuan terhadap pentingnya penyusunan model legislasi sebagai bagian dari upaya memperkuat legislasi di bidang keamanan nuklir.

Direncanakan NLIK akan secara resmi diluncurkan dan disampaikan khusus dalam pernyataan Wakil Presiden RI pada KTT Keamanan Nuklir di Belanda.

Dalam kesempatan kunjungan kerja ke Den Haag, Wakil Presiden juga dijadwalkan melaksanakan sejumlah kegiatan dalam rangka kunjungan bilateral, antara lain pertemuan dengan PM Belanda Ratu Maxima dan ceramah di Universitas Leiden.

Wakil Presiden juga dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Belanda.

Bertemu PM Belanda

Dari Bandara Schiphol, Wapres menuju Hotel Hilton di Den Haag yang menjadi tempat penginapannya selama kunjungan di Belanda.

Jarak tempuh dari bandara ke hotel itu 40 menit berkendara mobil.

Pada Minggu pukul 14.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB, Wapres Boediono dijadwalkan mengunjungi Maeslant Barrier Hoek van Holland atau bendungan yang merupakan bagian dari manajemen air di Belanda.

Dalam kunjungan di Maeslant Barrier di Rotterdam, sekitar 45 menit dari Den Haag, Wapres disambut Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda Melanie Henrietta Schultz van Haegen-Maas Geesteranus.

Pada kesempatan itu juga dipresentasikan kerja sama RI - Belanda di bidang manajemen air oleh Prof Piet Dircke dari pemerintah Belanda.

Pada Minggu pukul 17.30 waktu setempat atau 23.30 WIB, Wapres mengadakan pertemuan dengan PM Belanda.
(B009)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014