Washington (ANTARA News) - Sebanyak 108 orang masih dinyatakan hilang di Washington dua hari setelah tanah longsor menyebabkan puluhan rumah rusak dan menewaskan setidaknya delapan orang, kata pemerintah setempat Senin (24/3).

Pejabat departemen manajemen bencana berharap jumlah orang yang hilang tersebut akan menurun tajam karena pada hari sebelumnya masih banyak ditemukan warga yang selamat setelah tanah longsor Sabtu tapi mereka ragu akan menemukan lebih banyak penyintas yang terkubur di reruntuhan.

"Saya yakin jumlah orang hilang tersebut akan turun drastis. Kami mengumumkan hal ini kepada publik dan kami akan terus mencari mereka," kata Kepala Departemen Manajemen Bencana Daerah Snohomish, John Pennington, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Tanah longsor dipicu oleh hujan besar di lereng bukit sepanjang State Route 530 dekat Oso, Washington, pada Sabtu pagi.

Setidaknya enam rumah tertimbun tanah di timur laut Seattle dan 49 lainnya rusak akibat tanah longsor itu, kata kepala Departemen Manajemen Bencana Daerah Snohomish, John Pennington.

Pencarian para korban kembali dilakukan pada Senin pagi waktu setempat setelah sempat dihentikan sementara karena keselamatan para pekerja kemanusiaan terancam oleh pasir hisap berbahaya.

Juru bicara Kantor Polisi Snohomish mengatakan delapan mayat ditemukan pada Minggu malam di zona bencana yang dipenuhi oleh reruntuhan bangunan bercampur bebatuan, robohan pohon, dan lumpur. Delapan lainnya ditemukan terluka di sekitar lereng longsoran.

Pada Minggu malam, pihak berwenang mengatakan 18 orang dinyatakan hilang, namun pada Senin pagi, Pennington menyatakan jumlah tersebut naik menjadi 108.

Pemerintah setempat berharap orang-orang yang hilang tersebut adalah warga yang selamat yang belum melaporkan keadaan dirinya ke petugas.

Potensi jumlah korban yang tertelan oleh tanah longsor lebih tinggi pada hari Sabtu ketika keluarga sedang berkumpul di rumah dibandingkan pada hari kerja ketika para warga sedang bekerja atau bersekolah, kata Pennington.

Dia juga mengatakan bahwa sejumlah pekerja konstruksi dalam jumlah yang belum diketahui berada di lokasi bencana pada saat kejadian.

Di sisi lain, pemerintah setempat semakin ragu akan menemukan korban selamat di timbunan tanah dan reruntuhan yang tingginya mencapai 15 meter tersebut.

"Situasinya sangat suram. Kami masih berharap dapat menemukan warga yang selamat. Namun harus diingat bahwa kami belum menemukan orang yang selamat di reruntuhan ini sejak Sabtu lalu," kata Kepala Pemadam Kebakaran Snohomish, Travis Hots.

Wakil Gubernur negara bagian Washington, Brad Owen, menyatakakan kondisi darurat di daerah Snohomish.

(Uu.G005)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014