Pengetahuan terhadap berbagai peraturan dan kinerja DPRD memang sangat penting, tapi dari pengalaman saya dua periode menjadi Anggota DPRD Kalteng, ternyata kemampuan fisik menjadi perhatian serius,"
Palangka Raya (ANTARA News) - Seorang calon anggota legislatif Provinsi Kalimantan Tengah Srie Alfiati Gandrung menyatakan tantangan bagi kaum perempuan yang menjadi wakil rakyat adalah kekuatan fisik, mental, dan juga kemampuan dana.

Bagaimana bisa menjadi wakil rakyat kalau kesehatannya tidak terjaga dan perempuan cenderung sulit mengeluarkan anggaran pribadi, kata caleg dari Partai Demokrat yang maju untuk ketiga kalinya itu di Palangka Raya, Rabu.

"Pengetahuan terhadap berbagai peraturan dan kinerja DPRD memang sangat penting, tapi dari pengalaman saya dua periode menjadi Anggota DPRD Kalteng, ternyata kemampuan fisik menjadi perhatian serius," tambah Srie.

Caleg daerah pemilihan empat meliputi Kabupaten Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan dan Murung Raya itu mengatakan, provinsi ini sangat luas sehingga kekuatan fisik dibutuhkan untuk mengunjungi berbagai daerah serta memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Dia mengatakan, jadwal mengelilingi dapil IV saja dibutuhkan waktu berhari-hari menggunakan transportasi darat, ditambah belum semuanya infrastruktur jalan dalam kondisi baik.

"Jadi, bukan sekadar bagaimana memperjuangkan aspirasi masyarakat di DPRD dengan berbagai kemampuan dan wawasan yang dimiliki. Tapi mampu tidak fisik untuk mengunjungi dan menampung aspirasi masyarakat secara langsung," kata Srie.

Sekretaris Komisi D DPRD Kalteng itu mengaku telah melakukan dan memperjuangkan banyak hal selama menjadi wakil rakyat. Mulai dari mendorong pemerintah provinsi mempercepat perbaikan infrastruktur, termasuk mengajak kaum perempuan memanfaatkan buah-buahan di daerah tersebut.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya itu mengatakan, sekarang ini dirinya sedang berjuang dan berupaya keras agar infrastruktur, air bersih dan penerangan atau listrik di tingkat pedesaan dapat dioptimalkan.

"Kalau infrastruktur penghubung di dapil empat sudah mendapat penanganan Pemprov Kalteng dan kondisinya mulus. Untuk pedesaan itukan mayoritas wewenang pemerintah kabupaten. Ini tantangan saya ke depan," kata Srie.

Dia mengaku harus berjuang lebih keras pada pencalegan kali ketiga ini. Sebab, dirinya sekarang berada diurutan keempat ditambah foto sudah tidak terpasang di kertas suara.

"Masyarakat sudah sangat kenal dengan wajah saya, karena sering bertatap muka dan berdialog dengan mereka. Tapi, karena berbeda dengan pencalonan pertama dan kedua, saya terpaksa harus pakai baliho. Kalau sebelumnya, tidak pernah," demikian Srie. (*)

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014