Medan (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Medan mengamankan 14 kotak berisi replika senjata api di Kantor Pos Medan, Rabu malam yang didatangkan dari Tulung Agung, Provinsi Jawa Timur.

Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta di Kantor Pos Medan, Rabu malam, mengatakan, informasi penemuan senjata api tersebut diketahui sekitar pukul 20.00 WIB dari pegawai Kantor Pos Medan.

Keberadaan senjata tersebut diketahui setelah salah satu kotaknya terjatuh dan terbuka sehingga isi di dalamnya terlihat.

"Salah satunya terbuka karena terjatuh, lalu petugas (kantor) pos menginformasikan," katanya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya menghubungi Direktorat Reskrim Umum Polda Sumut dan Kodim 0201/BS untuk memeriksa isi kotak itu.

Pihak kepolisian telah mengetahui identitas pengirim kotak tersebut yang berasal dari Jawa Timur dan dikirim ke Kota Medan.

"Nama pengirimnya jelas, dan alamat tujuannya juga jelas," kata Kapolresta Medan tanpa menyebutkan nama pengirim dan penerima kotak itu.

Namun, kata dia, senjata api jenis laras panjang yang berada dalam 14 kotak tersebut adalah replika dan tidak ditemukan peluru berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan.

Polresta Medan akan menyerahkan 14 kota berisi senjata api tersebut ke Direktorat Reskrim Umum Polda Sumut untuk kebutuhan pemeriksaan lebih lanjut.

"Mengenai dugaan pemanfaatan untuk keperluan lain masih kami dalami," kata mantan Wakil Direktur Reskrim Umum Polda Metro itu.

Direktur Reskrim Umum Polda Sumut Kombes Pol Dedy Irianto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur dan Polda Aceh atas temuan 14 kotak senjata api tersebut.

Sebagai keterangan awal, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari sejumlah pegawai Kantor Pos Medan mengenai keberadaan 14 kotak berisi senjata api yang disbut replika itu.

"Dari pemeriksaan, (14 kotak berisi senjata) itu didatangkan lewat jalur darat," katanya.

Pihak kepolisian masih belum dapat menyebutkan jumlah senjata dalam 14 kotak tersebut karena akan dibawa ke Mapolda Sumut terlebih dulu. (*)

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014