Boyolali (ANTARA News) - Pemerintah mengembangkan tanaman kemiri sunan di Boyolali, Jawa Tengah, untuk bahan baku biodiesel.

Uji coba pengembangan kemiri sunan dilakukan di lahan seluas 13 hektare di Desa Sumur, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo di Desa Sumur, Jumat, pemerintah memberikan bantuan 2.000 bibit kemiri sunan untuk proyek uji coba tersebut.

Ia mengatakan, kemiri sunan merupakan tanaman beracun yang usia sampai 100 tahun sehingga tidak akan bersaing dengan tanaman pangan bila dijadikan sumber biodiesel.

Pada usia empat tahun, ia menjelaskan, setiap hektare tanaman kemiri sunan mampu menghasilkan satu ton biodiesel. Setiap satu hektare dapat ditanami 150 batang kemiri sunan.

Saat mencapai usia delapan tahun, lanjut dia, setiap hektare tanaman kemiri mampu menghasilkan delapan ton biodiesel.

Dengan demikian, lahan tanaman kemiri sunan antara 10 hingga 20 hektare di Desa Sumur lima tahun ke depan akan mampu menghasilkan 20 ton biodiesel.

"Sebanyak 20 ribu liter biodiesel ini, dapat untuk konsumsi satu wilayah kecamatan di Musuk," katanya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Boyolali bisa segera menyiapkan sarana produksi biodiesel.

"Kami juga meminta masyarakat Desa Sumur ikut mengawasi perkembangan tanaman kemiri ini, karena desa ini, akan menjadi percontohan di desa lain di Indonesia," katanya.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014