Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Malaysia belum lama ini berhasil menyelamatkan 18 TKI dan tiga warga negara Filipina dari jaringan sindikat perdagangan orang, menyusul penangkapan atas Iyad Mansour (Warga Negara Yordania) yang merupakan pemimpin sindikat tersebut.

Oleh sindikat tersebut, ke-18 TKI dan tiga WN Filipina itu dijanjikan bekerja di Yordania, demikian keterangan pers KBRI Kuala Lumpur yang diterima ANTARA, Jumat.

Informasi penangkapan terhadap pelaku perdagangan orang itu diperoleh pihak KBRI Kuala Lumpur setelah menerima surat dari Polisi Diraja Malaysia pada Rabu (26/3).

Dalam kaitan ini, polisi Malaysia juga menyita cap Kementerian Luar Negeri Kerajaan Yordania dan Kedutaan Besar Yordania di Jakarta, yang dicurigai dipalsukan.

lyad Mansour (47 merupakan otak pelaku/pemimpin sindikat tindak pidana perdagangan orang yang menjual dan menyalurkan korbannya ke beberapa negara konflik dan negara bukuan tujuan penempatan di Timur Tengah.

Dalam aksinya, lyad Mansor merekrut WNI yang bertugas mencari calon korban di Indonesia. Dengan ditangkapnya lyad Mansour diharapkan menjadi pintu masuk bagi aparat berwenang di Indonesia untuk membongkar jaringan sindikat tersebut di tanah air.

Penangkapan lyad Mansor ini merupakan hasil kerja sama dan komunikasi yang intensif antara KBRI Kuala Lumpur dan Perwakilan Indonesia di Timur Tengah khususnya KBRI Amman, KBRI Damaskus dan KBRI Kairo.

Kerja sama dan komunikasi tersebut dilaksanakan terus menerus dengan menggali informasi dari berbagai sumber mengenai modus operandi penempatan TKI ke Timur Tengah secara nonprosedural melalui Kuala Lumpur Malaysia.

KBRI Kuala Lumpur terus berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dengan otoritas Malaysia dalam pemberantasan kejahatan perdagangan orang.

(N004/H-KWR)

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014