Baalbek, Lebanon (ANTARA News) - Seorang pembom bunuh diri meledakkan kendaraannya di satu pos pemeriksaan militer di Lebanon timur dekat perbatasan dengan Suriah, Sabtu, menewaskan setidaknya tiga tentara dan mencederai empat lainnya, kata militer.

Satu pernyataan mengatakan serangan yang terjadi di daerah Arsal itu "menewaskan tiga tentara dan mencederai empat lainnya", demikian seperti dikutip dari AFP.

Setelah ledakan itu, militer mengatakan lebih banyak pasukan disebarkan di seluruh daerah itu yang jadi tumpahan konflik di Suriah, di mana pasukan pemerintah yang didukung gerakan Hizbullah meningkatkan operasi mereka terhadap pemberontak.

Pada Sabtu petang, seorang wanita tewas dan anaknya cedera ketika tentara melepaskan tembakan ke mobil mereka setelah tidak berhenti di satu pos pemeriksaan di jalan masuk ke kota Arsal, kata seoran juru bicara militer.

Pejabat keamanan itu mengemukakan kepada AFP serangan ke pos pemeriksaan militer itu terjadi di Aqabet al-Jurd dan setidaknya sembilan tentara berada di pos pemeriksaan itu.

Serangan itu diklaim oleh satu kelompok bayangan yang menamakan dirinya Ahrar al-Sunna di Baalb-- Brigade pembebasan Muslim Sunni --  melalui Twitternya. Mereka juga berikrar akan melancarkan serangan-serangan lagi.

Dalam beberapa hari ke depan beberapa anggota kelompok itu melakukan serangan seperti ini lagi. Ini hanya satu awal," kata kelompok itu dan menambahkan tentara akan termasuk di antara sasaran mereka.

Kelompok itu mengatakan serangan Sabtu itu adalah untuk membalas kematian Sami al-Atrash, seorang yang terlibat dalam serangan-serangan bom mobil yang ditujukan pada helompok Hizbullah.

Atrash tewas Kamis dalam baku tembak dengan tentara.

Militer menyebut Atrash sebagai seorang "teroris yang berbahaya" yang dikejar ke satu tempat persembunyiannya di Arsal, tempat ia tewas.

Setelah kematiannya kelompok Liwa Ahrar al-Sunna berjanji akan melancarkan serangan balasan, dengan mengatakan pintu-pintu neraka akan terbuka" untuk militer dan mereka yang membunuh tentara akan amsuk surga.

Kelompok itu menuduh tentara "menargetkan warga Sunni dan mengatakan pihaknya "tidak akan menoleransi" aksi seperti itu.

Serangan Sabtu itu terjadi saat pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah menyampaikan pidato di mana ia mengatakaa keterlibatan kelompoknya dalam konflik di Suriah bertujuan untuk melindungi Lebanon dari kelompok garis keras Muslim.

Hizbullah mengutuk serangan bom bunuh diri itu, menyebutnya satu serangan "teroris".

Nasrallah Sabtu mengatakan kejadian-kejadian di Suriah membuktikan bahwa Hizbullah berhak membantu pemerintah Bashar al-Assad memerangi kelompok garis keras Sunni yang disebut "teroris" oleh pemerintah Damaskus.

(H-RN)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014