Jakarta (ANTARA News) - Bagi Vanessa dan Vivian Beale, putri pasangan Ary Beale dan Paul Andrew Beale, yang belum genap setahun menetap di kampung Haye de laye, Colchester, Inggris , peringatan Mother Day (Hari Ibu) menjadi istimewa.

Kedua gadis remaja yang belum lama menetap di Colchester sudah mulai mengadopsi budaya Inggris dengan memberikan bunga Anggrek kepada ibundanya dalam memperingati Mother Day.

"Bunga Anggrek ini pemberian Vanessa dan Vivian dalam rangka Mother Day," ungkap Ary Beale perempuan asal Indonesia yang harus berpisah dengan dua gadis kecilnya yang baru merasakan pendidikan di tanah kelahiran sang ayah.

Masyarakat di Inggris menyambut Hari Ibu yang tahun ini jatuh pada tanggal 30 Maret yang juga disebut dengan Mothering Sunday dengan berbagai cara.

Peringatan Mother Day dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Kalau Ayah mempunyai slogan yaitu Surganya Ibu di bawah kaki Ayah, tetapi slogan Ibu adalah Surganya Anak di bawah kaki Ibu.

Mothering Sunday di Inggris mirip dengan Mother's Day di Amerika Serikat yang telah terpengaruh oleh komersialisasi. Namun, semangat untuk menghormati sosok ibu pada hari tersebut masih selalu ada.

Semangat dan konsep Mothering Sunday pada dasarnya sama dengan Hari Ibu di negara-negara lain, dimana pada hari itu, anak-anak Inggris akan memberikan penghormatan kepada ibu mereka masing-masing. Sering kali mereka memberikan hadiah dan kartu ucapan.

Peneliti masalah sosial di Inggris, Nani Clansey, kepada Antara London mengatakan biasanya kalo hari ibu di Inggris yaitu para ibu tida ada yang kerja melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan ibu sehari hari.

"Anak-anak dan ayah membuat sarapan pagi dan mengantarkan ke kamar tidur sang bunda," ujar Nani yang bekerja di bidang penerbitan jurnal kesehatan.

Menurut dia bunga sudah disiapkan semalam sebelumnya. Hadiah juga sudah disiapkan . Pagi-pagi sewaktu ibu masih di tempat tidur, makanan pagi langsung disiapkan dikamar sekaligus dengan bunga dan hadiah.

Biasanya hadiah yang selalu diberikan untuk sang bunda diantaranya berupa perhiasan, jewellery, kosmetik, minyak wangi , tas , buku and shopping voucher dan spa vouchers dimana sang ibu bisa menikmati spa.

Menurut Nani Clansey yang lama menetap di London, Hari ibu tidak selalu jatuh pada tanggal 30 di bulan Maret tapi yang pasti jatuhnya pada hari Minggu di bulan terakhir Maret.

Kisah Hari Ibu di Inggris memang beda dengan Hari Ibu yang dirayakan masyarakat Indonesia pada bulan Desember yang terinspirasi dari perjuangan kaum perempuan Indonesia .



Dari Religi ke Komersial

Mother Day di Inggris sekarang lebih bersifat komersial, dulu tahun 1900-an disebut dengan Mothering Sunday memiliki dimensi religius karena gereja juga merayakannya.

Pihak gereja biasanya memberikan seikat bunga kepada anak-anak yang tergabung dalam jemaatnya. Anak-anak itu selanjutnya akan memberikan bunga tersebut kepada ibu mereka sebagai tanda ucapan terima kasih atas perhatian dan kasih sayang ibu.

Tapi sekarang untuk promosi jualan diubah jadi Mothers day, ujar Nani .

Menurut Nani semua orang Inggris sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban mereka untuk merayakan Mothers day tanpa kecuali. Disaat Mothers day inilah semua keluarga kumpul dan menikmati kebersamaan mereka. Namun segi komersialnya dewasa ini semakin besar.

Banyak supermarket atau pusat perbelanjaan yang mendekorasi dengan pernak pernik Mother Day, mulai dari kartu ucapan Hari Ibu dengan berbagai gambar dan kata-kata sampai dengan rangkaian berbagai jenis bunga .

Departemen store Mark and Spencer yang sangat akab dengan masyarakat Inggris melakukan promosi besar-besaran Perayaan Mother Day, dengan menyediakan pojok khusus yang menjual berbagai cokelat, biskuit dan juga bunga dengan lebel Mother Day.

Begitupun Supermarket Tesco yang buka 24 jam guna melayani pengunjung yang ingin membeli bunga dan juga kartu serta cokelat, perhiasan dengan thema Mother Day, "There is no Mum like your mum," serta benda lainnya seperti buku dan alat berkebun.

Sementara di Indonesia peringatan Hari Ibu di Indonesia diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22--25 Desember 1928 di Yogyakarta.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Penetapan Hari Ibu juga diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Ada satu kesamaan Hari Ibu di Indonesia dan juga di Inggris maupun di negara diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu yang telah melahirkan kita ke dunia.

(ZG)

Oleh Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014