Denpasar (ANTARA News) - Umat Hindu di Bali menjalani ritual "Ngembak Geni", Selasa, setelah menunaikan Tapa Brata Penyepian menyambut datangnya Tahun Baru Caka 1936.

Situasi di Bali belum sepenuhnya normal karena masyarakat belum beraktivitas penuh.

Berdasarkan pantauan, toko-toko di jalanan utama di Kota Denpasar dan sekitarnya masih banyak yang masih tutup, Namun sejumlah pasar tradisional mulai ramai dikunjungi masyarakat, meskipun jalan-jalan masih tambak lenggang.

Suasana hari raya masih terasa karena perkantoran instansi pemerintah dan swasta di Bali masih fakultatif (libur lokal), termasuk anak-anak sekolah masih libur.

Hari Raya Nyepi merupakan libur nasional, namun untuk instansi pemerintah dan sekolah di Bali ada keistimewaan karena libur berlangsung selama tiga hari sesuai dispensasi dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Dispensasi tersebut mulai Minggu (30/3), menyusul Nyepi (31/3) sebagai hari libur nasional dan Selasa (1/4) sehingga perkantoran dan sekolah baru buka kembali mulai Rabu (2/4).

Kesempatan itu dimanfaatkan sebagai besar pegawai negeri maupun anggota masyarakat yang bermukim di Denpasar untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing di delapan kabupaten di luar kota Denpasar.

Pada hari "Ngembak" Nyepi masyarkat saling berkunjung ke keluarga atau kerabat dekat untuk saling maaf memaafkan (silaturahmi) atau mengunjungi objek-objek wisata untuk rekreasi.

Sementara itu, kesibukan ekstra dilakukan oleh petugas kebersihan di Kota Denpasar untuk mengatasi tumpukan sampah sisa malam Pengurupukan, Minggu (30/3).

Puluhan truk mengangkut sampah sudah beroperasi sejak pagi hari dari tempat-tempat pengumpulan sampah ke tempat pembuangan akhir sampah di kawasan Suwung, pinggiran Kota Denpasar.

Pewarta: IK Sutika
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014