Langkat (ANTARA News) - Petani di Desa Sekoci, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengembangkan tanaman jeruk di lahan seluas 159 hektare.

"Sekarang ini ada tanaman jeruk seluas 159 hektare yang dikelola kelompok tani," kata salah seorang pengurus Kelompok Tani Jeruk Suka Rukun Desa Sekoci, Wagirin di Besitang, Selasa.

Dia mengemukakan terdapat tujuh kelompok tani yang mengembangkan tanaman jeruk yaitu Katya Bakti 14,2 hektare, Pendawa 51,9 hektare, Subur 31,2 hektare, Suka Rukun 19,6 hektare, Maju 15,9 hektare, Pantai Pulo 10,9 hektare dan makmur 15,3 hektare.

"Pertanaman jeruk kini sudah diminati para petani, malah para petani disini sudah menggantikan tanaman kelapa sawitnya dengan tanaman jeruk," ujarnya.

Dulunya kawasan Besitang ini merupakan sentra jeruk di kabupaten Langkat tahun 1990 an, namun seiring datangnya virus yang merusak tanaman jeruk, maka penduduk beralih ke tanaman kelapa sawit.

Kini mereka kembali menanam jeruk dan produksinya sudah dipasarkan hingga Medan, Aceh, dan Jakarta.

Wagirin menjelaskan bahwa dari luas 159 hektare itu belum berbuah seluas 88 hektare, dengan umur tanaman antara 0-2 tahun.

Sementara yang sudah berbuah normal seluas 48 hektare dengan produksi 20 ton per hektare/tahunnya.

Kebun  yang belum normal buahnya ada seluas 23, hektare dengan produksi lima ton/ hektare setiap  tahun.

Secara terpisah Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Langkat Yusfik Helmi menjelaskan bahwa sekarang ini petani di Besitang beralih dari tanaman kelapa sawit ke tanaman jeruk, karena prospek ekonominya yang sangat menjanjikan.

Selain desa Sekoci, ada juga desa Bukit Mas, Kelurahan Pekan Besitang, dimana petani sudah menanam jeruk kembali.

"Produksi jeruk Langkat dulu sempat sangat terkenal, dengan ciri kulitnya yang jorok, namun rasanya sangat manis, kini seelah puluhan tahun menghilang, petani mulai giat kembali untuk mengembangkan tanaman jeruk ini," katanya.

Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014