Kenaikan ekspor dipicu melonjaknya ekspor migas dari 2,50 miliar dolar AS periode Januari 2014 menjadi 2,66 miliar dolar AS periode Februari 2014, atau terjadi lonjakan 6,34 persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Februari 2014 mencapai 14,57 miliar dolar AS, naik 0,68 persen dibanding Januari 2014 sebesar 14,47 miliar dolar AS, sejalan dengan optimalisasi kilang-kilang migas berusia tua.

"Kenaikan ekspor dipicu melonjaknya ekspor migas dari 2,50 miliar dolar AS periode Januari 2014 menjadi 2,66 miliar dolar AS periode Februari 2014, atau terjadi lonjakan 6,34 persen," kata Kepala BPS Suryamin, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Menurut Suryamin, peningkatan ekspor migas secara keseluruhan lebih karena kemampuan perusahaan migas nasional mengoptimalkan kilang-kilang tua, sehingga pasokan dalam negeri sedikit dapat tercukupi sekaligus dapat meningkatkan keperluan ekspor.

"Bukan berarti Indonesia tidak lagi mengimpor migas, tetap ada. Tapi, sebaliknya impor migas jenis tertentu secara perlahan dapat dikurangi," ujarnya.

BPS mencatat, selama Februari 2014 ekspor minyak mentah meningkat menjadi 686,4 juta dolar AS, naik dari sebelumnya 523,1 juta dolar AS, ekspor hasil minyak tercatat 301,7 juta dolar AS melonjak dari 273,6 juta dolar AS.

Meskipun saat yang bersamaan ekspor gas turun 1,92 persen dari sebelumnya 1,70 miliar dolar AS menjadi 1,672 miliar dolar AS.

"Kompensasi kenaikan ekspor juga dipicu melonjaknya harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia yang mencapai 106,08 dolar AS per barel pada Februari 2014, dari sebelumnya 105,8 dolar AS per barel pada Januari 2014," ujarnya.

Meski terjadi peningkatan ekspor pada migas, namun pada saat yang sama ekspor non migas periode Februari 2014 mengalami penurunan 0,50 persen, menjadi 11,91 miliar dolar AS dari sebelumnya 11,97 miliar dolar AS.

Ekspor nonmigas terbesar terjadi pada komoditi perhiasan/permata yang mencapai 505,7 juta dolar AS, naik 42,77 persen dari sebelumnya 354,2 juta dolar AS. disusul ekspor bahan bakar mineral mencapai 1,8 miliar dolar AS, naik 2,14 persen dari sebelumnya 1,763 miliar dolar AS.

Nilai ekspor nonmigas Indonesia terbesar masih ke Tiongkok sebesar 1,588 miliar dolar AS, didusul Amerika Serikat 1,277 miliar dolar AS, dan Jepang 1,588 juta dolar AS.

"Total ekspor ke tiga negara tersebut mengkontribusi 33,69 persen terhadap total ekspor nonmigas nasional," ujarnya.(*)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014