Dari data yang dihimpun menunjukkan tren ekspor teh dan kopi asal Indonesia ke negara ini terus meningkat dengan nilai yang cukup menggembirakan,"
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia tercatat sebagai pemasok utama produk teh dan kopi di Malaysia dengan pangsa pasar yang terus meningkat, nilainya hingga ratusan juta ringgit dalam setahun.

"Dari data yang dihimpun menunjukkan tren ekspor teh dan kopi asal Indonesia ke negara ini terus meningkat dengan nilai yang cukup menggembirakan," kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, Fajarini Puntodewi kepada Antara di Kuala Lumpur, Selasa.

Berdasarkan data ekspor teh Indonesia ke Malaysia pada 2013 mencapai 57,96 juta ringgit (Rp200 miliar) dan ekspor kopi senilai 281,22 juta ringgit (Rp973 miliar).

Pangsa pasar teh Indonesia di Malaysia pada 2013 mencapai 36 persen, diikuti Tiongkok 18,5 persen, India (7,2 persen), Vietnam (7 persen) dan Sri Lanka (5,5 persen).

Sedangkan pangsa pasar kopi Indonesia di negara ini sebesar 43,2 persen diikuti Vietnam (32,7 persen), dan Brasil (10 persen).

Besarnya permintaan akan hasil komoditas perkebunan dari sejumlah daerah di Tanah Air ini sejalan dengan terus menjamurnya tempat minum teh ataupun kedai kopi di negara jiran itu.

Teh hitam jenis dust dari Indonesia merupakan produk yang paling dicari karena menjadi bahan pencampur utama bagi produk teh Malaysia.

Dalam pameran Malaysia International Tea & Coffee Expo (MITCE) yang berlangsung 27--31 Maret di Kuala Lumpur, aneka produk teh dan kopi asal Indonesia juga mendapatkan peminat yang besar.

Contohnya, perusahaan perkebunan milik negara, dalam hal ini PTPN VIII yang ikut serta dalam pameran tersebut berhasil mendapatkan pembelian teh dalam jumlah besar mencapai 290 ton dengan nilai mendekati 600 ribu dolar AS.

Senada disampaikan Marketing Manager PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), Ahmad Kertabumi bahwa Malaysia merupakan pasar utama dengan menyerap 23 persen dari total ekspor teh dari perkebunan milik negara ini.(*)

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014