Kabul (ANTARA News) - Sebanyak 16 anggota Taliban tewas sementara sembilan orang lagi cedera dalam ledakan dini peledak rakitan di Afghanistan, kata polisi.

Sementara itu pada Selasa pagi, tujuh anggota Taliban --enam pemimpin lokal faksi santri tersebut dan seorang calon pembom bunuh diri-- tewas dalam peristiwa serupa di Provinsi tengga, Logar.

"Beberapa pemimpin Taliban sedang menginstruksikan satu kelompok gerilyawan untuk membuat jaket bom bunuh diri dan membidik pasukan keamanan di satu rumah di Kabupaten Gelan, Provinsi Ghazni di Afghanistan Timur, pada tengah hari. Satu rompi bunuh diri meledak secara tak sengaja, menewaskan 16 anggota Taliban dan melukai sembilan orang lagi," kata Kepala Polisi Provinsi Zrawar Zahid kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

"Enam komandan Taliban dan seorang calon pembom bunuh diri tewas ketika satu jaket bunuh diri meledak dini di Daerah Shash Qala di Kabupaten Charkh, sekitar pukul 12.30 waktu setempat, Selasa," kata seorang pejabat dinas intelijen Afghanistan di dalam satu pernyataan.

Dalam peristiwa serupa, lima gerilyawan tewas pada Senin (31/3), ketika satu bom mobil yang sedang mereka rakit meledak di Provinsi Farah, Afghanistan Barat.

Peristiwa tersebut terjadi saat negeri itu mempersiapkan pemilihan presiden dan anggota dewan provinsi yang dijadwalkan berlangsung pada 5 April. Kelompok gerilyawan Taliban telah berikrar akan mengganggu proses pemilihan umum itu.

Pasukan keamanan dapat ditempatkan dalam kondisi siaga tinggi di kota besar. Polisi menemukan dan menyita lebih dari 2.000 kilogram bahan peledak di Kota Taluqan, Ibu Kota Provinsi Takhar di bagian utara negeri tersebut pada Senin malam, kata Juru Bicara Polisi Abdul Khalil Asir kepada Xinhua, Selasa pagi.

"Gerilyawan berencana menggunakan peledak untuk merusak kestabilan provinsi itu selama pemilihan umum," katanya.

Pada Senin malam, delapan polisi cedera ketika satu mobil van polisi meledakkan bom pinggir jalan di Provinsi Samangan, yang bertetangga.

Gerilyawan telah meningkatkan serangan belum lama ini saat negeri tersebut bersiap menyelenggarakan pemilihan umum.

Pemilihan ketiga presiden dan anggota dewan provinsi dijadwalkan diselenggarakan pada 5 April. Kampanya oleh para calon presiden secara resmi dimulai pada 2 Februari dan ditutup pada 2 April atau 48 jam sebelum hari pemungutan suara.

Jumlah calon presiden telah anjlok jadi delapan setelah penarikan tiga calon dari proses demokrasi tersebut, dan mereka yang memperebutkan kursi dewan di 34 provinsi di seluruh negeri itu berjumlah lebih dari 2.500.
(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014