Palembang (ANTARA News) - Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Provinsi Sumatera Selatan mendukung keputusan Pengurus Besar mengenai pembatasan usia atlet peserta Pekan Olahraga Nasional yakni maksimal 24 tahun.

"Daerah kita sangat mendukung sekali karena hal ini akan berdampak positif bagi pembinaan atlet usia muda. Dengan begitu, prestasi olahraga atletik Indonesia pada masa mendatang akan lebih menjanjikan dibandingkan saat ini," kata Ketua Pengurus Provinsi PASI Sumsel Thia Yufada di Palembang, Rabu.

Ia mengemukakan, sejak awal Sumsel mendukung rencana PB tersebut yang berkeinginan menerapkan pada Kejuaraan Nasional 2010.

"Pada 2010 sudah mau diterapkan, tapi banyak diprotes. Kemudian diundur lagi yakni tahun 2011, tapi juga diprotes. Belakangan PB tidak mau kompromi dan memutuskan ketentuan pembatasan usia itu berlaku pada PON 2016 di Jabar," katanya.

Namun, menurutnya, keputusan PB itu tidak semulus perkiraan, mengingat Pengurus Provinsi PASI Bangka Belitung mengajukan upaya banding dengan minta pembatasan usia hingga 35 tahun.

"Sementara ini, seluruh pengurus PASI masih menunggu keputusan hasil banding pengurus Babel," ujarnya.

Terkait dengan pembatasan usia tersebut, menurutnya Sumsel justru diuntungkan mengingat atlet senior andalan yakni Jauhari Johan (lari jarak jauh) dan Ni Putu Desi (lompat tinggi gala) telah memasuki usia tidak produktif (pensiun).

Sementara, dua atlet muda yang dimiliki Sumsel yakni Rio Maholtra (lari gawang 110 meter dan 400 meter) dan Sri Maya (lari 200 meter dan 400 meter) telah mampu bersaing pada level senior.

"Rio saat ini meraih perak Kejurnas, jika nanti diberlakukan pembatasan usia maka jelas menguntungkan bagi Sumsel karena peluang meraih emas akan semakin terbuka," katanya.

Cabang olahraga atletik merupakan salah satu andalan Sumsel karena mampu menyumbang medali emas dalam empat kali perhelatan PON. Pada PON Riau, Sumsel meraih 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.

(KR-DLY/T007)

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014