Dari pantauan kami di sejumlah pantai, kondisinya tetap aman.
Cilacap (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, memantau sejumlah wilayah pesisir selatan kabupaten itu terhadap kemungkinan terjadinya tsunami pascagempa bumi berkekuatan 8,2 skala ricter (SR) di lepas pantai Cile-Amerika Selatan.

"Dari pantauan kami di sejumlah pantai, kondisinya tetap aman. Bahkan, nelayan tetap melaut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Teguh Sunarko, di Cilacap, Kamis.

Kendati demikian, dia mengakui saat tim BPBD Cilacap mendatangi Pantai Widarapayung, Kecamatan Binangun, banyak warga yang hendak mengungsi.

Menurut dia, pihaknya segera meminta warga untuk pulang ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa karena wilayah pantai Cilacap aman dari potensi terjadinya tsunami.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Cilacap tetap aman. Tinggi gelombang 0,5 meter itu sudah biasa di Cilacap," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa wilayah perairan selatan Cilacap telah terbebas dari ancaman terjadinya tsunami yang ditimbulkan pascagempa berkuatan 8,0 SR di lepas pantai Chile pada hari Rabu (2/4).

"Sebetulnya untuk wilayah perairan Cilacap, estimasi kedatangan tsunami pada hari Kamis (3/4), pukul 08.29 WIB," katanya.

Akan tetapi hingga pukul 09.00 WIB, kata dia, tidak terjadi apa-apa di wilayah perairan selatan Cilacap sehingga ancaman terjadinya tsunami tersebut sudah lewat.

Dia mengakui bahwa potensi tsunami akibat gempa Chile tersebut sangat kecil karena hanya berkisar 0--0,5 meter sehingga tidak berbahaya.

Meskipun demikian, dia mengatakan bahwa BMKG pada hari Rabu (2/4) mengeluarkan imbauan agar masyarat di pesisir pantai selatan Cilacap untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya tsunami.

"Masyarakat diimbau waspada tetapi tidak perlu mengungsi, hanya menghindar dari laut," kata dia menjelaskan.
(KR-SMT)

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014