Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan tenaga insinyur tanah air kerap "dibajak" oleh negara lain sehingga Indonesia semakin kekurangan sumber daya manusia yang dapat menciptakan barang modal.

"Engineer yang kita butuhkan jumlah sekitar 40.000 orang, sedangkan kita hanya mampu menghasilkan 25.000 insinyur. Itu juga banyak 'dibajak' bekerja di negara lain," ujar Budi dalam acara Workshop Kebangkitan Industri Barang Modal Dalam Negeri di Gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan akibat kekurangan insinyur, Indonesia tidak mampu memaksimalkan produksi industri barang modal. Bahkan kata dia, tenaga las bersertifikat Indonesia juga banyak yang bekerja untuk negara lain.

Dia mengatakan Korea merupakan salah satu negara yang memakai tenaga kerja las bersertifikat dari Indonesia untuk pembuatan kapal.

Menurut Budi, pemerintah tidak mempunyai kewenangan melarang masyarakat bekerja di luar negeri, oleh karena itu melalui workshop tersebut dia meminta pelaku industri untuk memberikan ide kreatif yang dapat menjawab persoalan industri barang modal nasional.

"Silahkan kalau pelaku industri memiliki saran, nanti biar kami yang merumuskan," kata Budi.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014