Islamabad (ANTARA News) - Mantan penguasa militer Pakistan Pervez Musharraf, yang diadili karena pengkhianatan, lolos dari upaya pembunuhan ketika sebuah bom meledak sesaat sebelum konvoinya lewat, Kamis pagi, kata polisi.

Bom itu ditanam di rute Musharraf dari rumah sakit tentara di mana ia tinggal sejak Januari, ke rumahnya di pinggiran Islamabad.

Tidak ada yang terluka dan sejauh ini belum ada klaim-klaim dari pihak yang bertanggung jawab.

"Empat kilogram bahan peledak yang ditanam di dalam pipa di bawah jembatan meledak sekitar 20 menit sebelum mantan presiden seharusnya melintasi tempat itu," kata pejabat senior polisi Liaqat Niazi, seperti dilaporkan AFP.

Dia mengatakan mantan presiden itu dibawa pulang melalui jalur alternatif.

Muhammad Naeem, seorang juru bicara polisi Islamabad, mengonfirmasi kejadian itu, dan mengatakan regu penjinak bom telah membersihkan daerah itu setelah ledakan tersebut.

"Tidak ada yang terluka dalam ledakan itu," katanya, dan menambahkan Musharraf yang menjadi sasaran ledakan tersebut.

Musharraf, yang memimpin Pakistan 1999-2008, kembali dari pengasingan pada Maret tahun lalu untuk bertarung di pemilihan umum. Namun, ia dilarang mengambil bagian dan telah menghadapi serangkaian kasus hukum termasuk pengkhianatan.

Taliban juga bersumpah untuk mengirim regu pelaku bom bunuh diri untuk membunuh dia, dan ancaman-ancaman keamanan telah menghalangi dia untuk tampil di semua kecuali dua dari sidang pengkhianatan.

Itu adalah upaya keempat pada kehidupan mantan Jenderal itu, dengan tiga yang pertama terjadi sementara dia berada di kantornya.


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014