Balikpapan (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengingatkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir atas kemungkinan tsunami sebagai dampak gempa 8 skala richter di Cili.

"Potensinya sangat kecil sekali, jadi tidak perlu khawatir," kata Mada, Operator Pemantau BPBD Kaltim-Kaltara, Kamis (3/4).

Namun demikian, menurut Mada, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) memang sempat mengeluarkan peringatan dini dengan adanya gempa tersebut. Pengalaman dari tsunami di Aceh dan di Flores menjadi acuan.

Beberapa daerah yang mendapat peringatan agar waspada meliputi Kaltim, Papua, Papua Barat, Maluku, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Sulawesi.

Di Kalimantan Timur dan Utara, seluruh wilayah pesisir, terutama yang tidak terlindung oleh Pulau Sulawesi dan Tanjung Mangkalihat seperti Berau, Bulungan, Tarakan, dan Nunukan langsung mendapat peringatan.

Daerah sejajar garis katulistiwa pun mendapat peringatan seperti kota-kota pantai Bontang dan Sangatta. Termasuk kecamatan Marangkayu dan Muara Jawa di Kutai Kartanegara.

"Potensinya tsunami sampai ke Kaltim dan Kaltara sangat rendah, jadi masyarakat jangan khawatir yang berlebihan," sebut Mada.

BNPB memasukkan Kalimantan Timur yang memiliki garis pantai lebih kurang 1.000 km dalam daerah yang berpotensi diterjang tsunama dalam 2 tahun terakhir.

Hal ini cukup mengagetkan dan mengkhawatirkan masyarakat. Dalam era modern, tidak pernah terjadi gempa bumi atau pun tsunami di Kalimantan. Secara geologi, Kalimantan tidak berada dalam patahan ataupun tabrakan lempeng benua.

"Kalimantan bagian dari benua Asia dengan pegunungan api yang sudah mati, jadi relatif stabil," kata Samuel Ruiz, geolog yang bekerja untuk Total Indonesie, salah satu perusahaan migas di Balikpapan.

Cili adalah negara di Amerika Latin dengan pantai Samudera Pasifik yang mengalami gempa hingga 8 pada skala Richter. Pusat gempa atau epicentrum berada pada kedalaman 10 km.

Gempa itu juga menyebabkan gelombang pasang atau tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Cili, Peru, Ekuador, Panama, Kosta Rika, dan Nikaragua.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014